TRIBUNWOW.COM - Kepala eksekutif Premier League, Richard Masters, menyerukan agar badan pengelola sepak bola domestik dilibatkan dalam perencanaan masa depan Piala Dunia Klub yang telah diperluas.
Seruan ini muncul menjelang dimulainya musim baru Premier League pada Sabtu (16/8/2025) ini, yang hanya berselang sebulan lebih sejak Chelsea menaklukkan Paris Saint-Germain di final edisi perdana turnamen 32 tim di Amerika Serikat 14 Juli 2025 lalu.
Turnamen tersebut juga diikuti oleh Manchester City, yang tersingkir di babak 16 besar usai dikalahkan klub Liga Pro Saudi, Al-Hilal.
Dilansir TribunWow.com dari media Inggris The Independent, Kamis (14/8/2025), Masters mengkritik FIFA karena tidak melakukan konsultasi terkait jadwal dan format baru turnamen tersebut.
Ia menegaskan bahwa dampak penuh dari kompetisi ini terhadap kebugaran pemain dan kalender pertandingan baru akan terlihat pada musim mendatang.
“Piala Dunia Klub dalam format saat ini empat tahunan, 32 tim baru saja dimulai, dan saya rasa masih terlalu dini untuk menilai seberapa sukses turnamen ini,” ujarnya.
“Liga dan para pemain sama sekali tidak diajak berdiskusi mengenai waktu pelaksanaan maupun penjadwalan kompetisi tersebut."
"Apa pun bentuknya nanti, kami harus dilibatkan dalam pembicaraan itu karena jelas hal tersebut berdampak pada penjadwalan musim Premier League itu sudah pasti."
"Kami meminta kursi di meja perundingan, untuk melakukan diskusi yang layak bagi liga-liga bukan hanya untuk Premier League tetapi juga semua kompetisi domestik saat Anda menjadwalkan kompetisi baru.”
FIFA awalnya berdiri untuk mengatur sepak bola global dan menyelenggarakan kompetisi internasional.
Namun, keputusan untuk memperluas Piala Dunia Klub menjadi langkah signifikan ke ranah sepak bola klub.
Masters menilai turnamen ini lebih disukai di luar Eropa karena sifatnya yang mendistribusikan keuntungan ke berbagai wilayah, meskipun di benua Eropa masih menuai kritik.
“Saya tidak ingin berada dalam situasi di mana para pemain atau manajer harus memilih kompetisi mana yang akan diikuti, karena saya pikir itu akan membawa sepak bola ke arah yang salah."
"Jelas, FIFA pada awalnya ada untuk mengatur sepak bola global dan menyelenggarakan kompetisi internasional, dan Piala Dunia Klub adalah langkah masuk ke ranah sepak bola klub."
"Kompetisi ini memang memiliki penentang di Eropa, tetapi di dunia yang lebih luas konsep ini lebih dapat diterima karena sifatnya yang mendistribusikan keuntungan,” tambahnya.
Ia menegaskan pentingnya evolusi dan perubahan, namun harus dilakukan melalui diskusi yang melibatkan semua pemangku kepentingan agar tidak merugikan kompetisi domestik seperti Premier League.
“Tugas saya adalah mencari tahu apakah hal ini berdampak pada kompetisi, khususnya Premier League, karena saya tidak ingin melihat masa depan kami berubah akibat kompetisi baru dengan cara yang tidak bisa kami kendalikan."
"Harus ada evolusi, harus ada perubahan, harus ada lebih banyak peluang, tetapi semua itu harus dilakukan dengan cara di mana semua pemangku kepentingan memiliki suara,” tutupnya.
(TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Sebelas Maret/Eka Herdianto B)