9 Fakta Menarik Bendera Merah Putih, dari Jahitan Fatmawati hingga Diperdebatkan Monako
Ragillita Desyaningrum August 16, 2025 10:34 PM

Grid.ID - Bendera Merah Putih adalah simbol persatuan sekaligus identitas bangsa Indonesia. Keberadaannya tidak hanya menjadi penanda identitas bangsa, tetapi juga saksi perjuangan kemerdekaan.

Meski tampil sederhana dengan dua warna, bendera ini menyimpan kisah sejarah panjang penuh perjuangan. Berikut sembilan fakta menarik tentang Sang Saka Merah Putih yang patut diketahui.

1. Pertama Berkibar Saat Proklamasi

Bendera Merah Putih pertama kali berkibar pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Peristiwa ini bertepatan dengan pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Sukarno yang menandai lahirnya Indonesia.

Pengibaran dilakukan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud di hadapan para tokoh bangsa. SK Trimurti yang semula diminta untuk bertugas menolak, karena ingin menyebarkan berita kemerdekaan ke seluruh rakyat.

2. Jahitan Tangan Fatmawati

Sang Saka Merah Putih dijahit oleh Fatmawati, istri Bung Karno. Proses jahit dilakukan pada malam hari setelah Sukarno kembali dari Rengasdengklok.

Bendera ini dibuat secara sederhana dengan tangan, namun memiliki nilai yang tak ternilai bagi bangsa. Berkat jahitan itu, bendera dapat berkibar pada pagi hari saat kemerdekaan diproklamasikan.

3. Terinspirasi dari Bendera Majapahit

Pemilihan warna merah dan putih bukanlah kebetulan semata. Inspirasi itu berasal dari panji-panji Kerajaan Majapahit abad ke-13 yang memakai kombinasi warna serupa.

Bendera Majapahit berbentuk sembilan garis merah putih yang disusun secara bergantian. Dari warisan sejarah itulah, warna merah putih kemudian dijadikan simbol bangsa modern Indonesia.

4. Dibawa ke Yogyakarta Demi Keamanan

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, Belanda berusaha kembali menguasai Indonesia. Situasi Jakarta menjadi tidak aman sehingga pemerintah memindahkan ibu kota ke Yogyakarta.

Dalam proses itu, Sukarno membawa bendera pusaka ke Yogyakarta menggunakan sebuah koper. Tindakan ini menjadi upaya untuk melindungi simbol negara dari ancaman penjajah.

5. Dipotong Demi Keamanan

Pada Agresi Militer Belanda II tahun 1948, Yogyakarta kembali diserang. Demi menyelamatkan bendera pusaka, Husein Mutahar yang menjadi ajudan Sukarno memotongnya menjadi dua bagian.

Bagian merah dan putih disimpan secara terpisah agar lebih mudah diamankan. Setelah kondisi memungkinkan, kedua bagian itu dijahit kembali sehingga bendera tetap utuh.

6. Akhir Masa Pengibaran Bendera Pusaka

Bendera pusaka asli terakhir kali dikibarkan pada upacara HUT RI tahun 1968. Kondisinya yang semakin rapuh membuat pemerintah memutuskan untuk menyimpannya di Monas.

Sejak tahun berikutnya, pengibaran bendera menggunakan duplikat yang dibuat khusus. Dengan begitu, simbol bangsa tetap dapat berkibar tanpa merusak keaslian bendera pusaka.

7. Duplikasi Bendera Pusaka

Untuk menjaga keaslian, bendera pusaka telah diduplikasi sebanyak tiga kali. Duplikasi pertama dilakukan pada 1969 atas permintaan Husein Mutahar pada masa Soekarno.

Duplikasi kedua dilakukan pada 1984 di era Presiden Soeharto karena kondisi bendera makin menua. Terakhir, duplikasi ketiga dibuat pada 2014 di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan digunakan hingga kini.

8. Makna Filosofis Warna Merah Putih

Warna merah pada bendera melambangkan keberanian rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Sedangkan putih melambangkan kesucian hati serta niat tulus dalam membangun bangsa.

Ada juga tafsir lain yang lebih filosofis, yakni merah sebagai simbol tubuh manusia dan putih sebagai jiwa manusia. Keduanya menyatu dan saling melengkapi, sebagaimana rakyat Indonesia yang bersatu.

9. Diperdebatkan oleh Monako

Kesamaan warna bendera Indonesia dengan Monako sempat memicu perdebatan internasional. Monako sudah menggunakan benderanya sejak 1881, jauh sebelum Indonesia merdeka pada 1945.

Namun Indonesia menolak mengganti desain, karena merah putih sudah digunakan sejak masa kerajaan Nusantara. Perbedaan akhirnya terletak pada rasio ukuran, Indonesia 2:3 sementara Monako 4:5.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.