Nextren.com - Di tengah persaingan merek yang kian sengit, Xiaomi kembali menegaskan dominasinya di Indonesia.
Laporan Canalys untuk kuartal II 2025 menunjukkan Xiaomi memimpin pasar nasional dengan pangsa 21%.
Capaian dua kuartal beruntun ini mempertegas kombinasi strategi produk yang tepat, jaringan distribusi yang luas, serta layanan purna jual yang agresif—tiga faktor yang membuat brand Tiongkok ini tetap relevan di berbagai segmen harga.
Pangsa 21% pada Q2 2025 bukan sekadar statistik. Angka ini menandai keberlanjutan momentum Xiaomi sejak awal tahun, sekaligus sinyal bahwa preferensi konsumen Indonesia condong pada nilai (value) yang seimbang antara performa, fitur, dan harga.
Di tengah tren upgrade perangkat yang melambat, Xiaomi tetap mampu mengonversi minat menjadi penjualan berkat diferensiasi lini produk dan ketersediaan yang merata.
Pilar Strategi
Xiaomi menempatkan produk sebagai fondasi utama strateginya. Di segmen premium, Xiaomi 15 Series hasil kolaborasi dengan Leica mendorong standar baru fotografi mobile.
Untuk kalangan gamer dan power user, POCO F7 Series menawarkan performa setara flagship yang kompetitif.
Sementara itu, Redmi 13X menjadi primadona di kelas entry-level berkat daya tahan baterai yang impresif dan nilai terbaik untuk kebutuhan harian.
Distribusi yang kuat juga menjadi pilar penting. Ekspansi Xiaomi Store hingga ke kota-kota sekunder, ditambah kolaborasi dengan platform e-commerce, membuat produk lebih mudah diakses.
Strategi omnichannel ini mengurangi hambatan pembelian, mempercepat adopsi model baru, serta memperluas jangkauan layanan ke berbagai wilayah.
Selain itu, layanan purna jual memperkuat kepercayaan konsumen. Xiaomi menghadirkan layanan jemput–antar unit gratis, memberikan opsi penggantian unit baru jika perbaikan melebihi 10 hari kerja, serta menyediakan WhatsApp Hotline yang aktif 15 jam per hari.
Langkah ini menekan kekhawatiran konsumen soal downtime dan mendorong loyalitas pengguna dalam jangka panjang.
Wentao Zhao, Country Director Xiaomi Indonesia, menegaskan bahwa keberhasilan Xiaomi bertumpu pada kedekatan dengan pengguna: “Setiap langkah kami… berlandaskan pemahaman mendalam akan kebutuhan konsumen.” Pernyataan ini sejalan dengan pola peluncuran produk yang cepat dan fokus memperkuat layanan purna jual.S
Strategi yang Efektif
Strategi Xiaomi dinilai efektif karena konsistensi nilai di setiap segmen produk. Sinergi antara lini Xiaomi, Redmi, dan POCO membuat pengguna memiliki opsi relevan, dari kelas entry hingga premium, sehingga migrasi antar segmen tetap dalam satu ekosistem merek.
Jangkauan penjualan yang luas juga memperkuat posisi perusahaan. Kehadiran toko fisik di kota-kota sekunder yang dipadukan dengan kanal online memudahkan akses dan memperkecil jarak antara permintaan dengan ketersediaan produk.
Selain itu, kebijakan garansi dan layanan perbaikan yang proaktif membantu mengelola risiko purna jual. Pendekatan ini menurunkan hambatan psikologis konsumen dalam membeli perangkat baru, sekaligus memperkuat rasa percaya terhadap brand.
Di tingkat global, Xiaomi mendorong integrasi perangkat pribadi, rumah pintar, dan mobil melalui strategi “Human × Car × Home”.
Dengan ratusan juta perangkat AIoT yang terhubung, sinyal ini memperluas konteks nilai bagi pengguna di Indonesia: smartphone menjadi gerbang menuju ekosistem yang lebih komprehensif, bukan sekadar perangkat komunikasi.
Dominasi Xiaomi pada Q2 2025 memperlihatkan kombinasi strategi yang rapi: lini produk yang relevan, distribusi omnichannel yang kuat, dan layanan purna jual yang menumbuhkan kepercayaan.
Jika konsistensi eksekusi terjaga—seraya terus mengangkat standar pengalaman pengguna—posisi puncak berpeluang dipertahankan di kuartal-kuartal berikutnya.
Bagi konsumen, ini kabar baik: persaingan yang sehat berarti lebih banyak pilihan dengan nilai yang semakin berpihak pada pengguna.