BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pelatih Barito Putera, Stefano Cugurra Teco, mengakui Persiraja Banda Aceh lebih unggul saat kedua tim bertanding pada Sabtu, 16 Agustus 2025. Lini belakang Laskar Rencong pun terbilang kokoh.
“Di babak pertama mungkin lini belakang dari kedua tim lebih kokoh,” kata Teco, dalam konferensi pers usai pertandingan.
Dia menyampaikan dua tim di babak pertama pertandingan sangat bagus dalam bertahan. Akibatnya, masing-masing tim minim menyerang.
Gawang Barito kebobolan di babak kedua. Gol Miftahul Hamdi membawa Laskar Rencong unggul. “Persiraja main lebih bagus, bisa mencetak satu kosong,” ujar Teco.
Usai kebobolan satu gol, Rizky Rizaldi Pora dan kawan-kawan baru mulai banyak menyerang. Namun, tak ada satupun yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Padahal, Coach Teco berharap, para pemain bisa bermain dengan cara yang lebih tenang dan lebih intensif menyerang serta tidak terlalu lama bertahan.
“Pemain terllau lama bertahan dan tidak tenang dalam bermain ketika kebobolan lebih dulu. Seharusnya serangan terus digencarkan untuk membuka peluang mencetak gol peneyimbang,” ujar mantan pelatih Bali United ini.
Meski demikian, Teco merasa tetap puas dengan anak asuhnya yang banyak mendapatkan pelajaran dari hasil menghadapi Persiraja.
Sehubungan dengan itu, Pelatih Barito Putera ini memuji para penonton yang hadir di pertandingan uji coba. Sebab, kata dia, jarang sekali laga uji coba ramai dihadiri penonton.
“Biasanya kita lakukan beberapa uji coba tanpa suporter tetapi hari ini ada suporter dan jauh lebih bagus,” kata Teco.
Coach Teco pun mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hasil. “Ini bagian dari persiapan tim. Kami masih mencari komposisi terbaik. Kekalahan bukan masalah, yang penting pemain semakin matang,” katanya.
Persiraja Banda Aceh berhasil menaklukkan PS Barito Putera dengan skor tipis 1-0 dalam laga uji coba yang digelar di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (16/8/2025) malam.
Gol semata wayang kemenangan Laskar Rencong dicetak oleh Miftahul Hamdi pada menit ke-65, memanfaatkan umpan matang dari Connor Flynn Gillespie setelah serangan cepat yang dibangun dari lini tengah.
Miftahul Hamdi sukses memanfaatkan peluang emas yang tercipta jelang akhir laga, membuat ribuan pendukung Persiraja yang hadir di tribun bergemuruh.
Sejak awal pertandingan, kedua tim tampil cukup hati-hati. Persiraja yang turun dengan kombinasi pemain lokal dan asing berusaha membangun serangan lewat sayap.
Sementara Barito Putera lebih banyak mengandalkan kecepatan pemain mudanya seperti Bagas Kaffa dan Bayu Pradana. Meski begitu, babak pertama berakhir tanpa gol.
Memasuki babak kedua, tensi permainan meningkat. Beberapa pergantian dilakukan kedua pelatih, termasuk masuknya Antoni Putro dan Wahyu Ramiyat Ilahi di kubu Persiraja, serta Dacoure Lassana dan Ferdiansyah dari Barito Putera.
Publik tuan rumah akhirnya bersorak di menit 63. Connor Gillespie, striker asal luar negeri yang baru direkrut Persiraja memberi umpat matang kepada Miftahul Hamdi yang akhirnya mencetak gol usai memanfaatkan kelengahan lini belakang Barito Putera. Skor 1-0 bertahan hingga wasit Mustafa Kamal meniup peluit panjang.
Pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas, menyebut kemenangan ini menjadi modal berharga sebelum menghadapi kompetisi resmi.
“Kami mencoba banyak kombinasi pemain, termasuk memberikan menit bermain bagi pemain muda. Hasil ini tentu menambah kepercayaan diri tim,” ujarnya.
Laga uji coba ini sendiri disaksikan sekitar 3.500 penonton dengan cuaca cerah 27°C. Atmosfer stadion terasa meriah karena suporter Persiraja terus memberikan dukungan sejak menit awal hingga akhir laga.
Kemenangan tipis ini membuat Persiraja semakin percaya diri menatap musim depan, sekaligus menunjukkan, mereka mampu bersaing dengan tim Liga 2 seperti Barito Putera. (Banjarmasinpost.co.id/Kamardi)
Evaluasi Coach Teco
- Baru mulai banyak menyerang setelah kebobolan
- Serangan tak pernah dikonversi menjadi gol
- Pemain bermain harus lebih tenang
- Lebih intensif menyerang
- Tidak terlalu lama bertahan
- Tidak terlalu sering mendelay bola
- Pemain terlalu bertahan
- Pemain depan harus lebih tajam