Kronologi Insiden Bendera Merah Putih Terbalik di Mamasa, Paskibraka Menangis hingga Bupati Minta Maaf
Faza Anjainah Ghautsy August 18, 2025 10:34 AM

Grid.ID- Telah terjadi insiden bendera merah putih terbalik di Mamasa. Paskibraka dikabarkan menangis hingga bupati sampaikan permintaan maaf.

Insiden bendera merah putih terbalik terjadi saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Peristiwa ini diketahui ada di Lapangan Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, pada Minggu (17/8/2025).

Saat itu, Kepala Bagian Protokoler Pemerintah Daerah Mamasa, Demmaelo bersama dengan pelatih upacara terlihat bergegas menuju tiang bendera untuk membantu tiga anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Mereka kemudian mengikat ulang bendera agar bisa dikibarkan dengan benar.

Bupati sekaligus Ketua Panita Peringatan HUT RI Pemkab Mamasa Welem Sambolangi pun menyampaikan permohonan maaf. Dia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan ketidaksengajaan dan kesalahan teknis dari anggota Paskibraka.

Welem menjelaskan bahwa persiapan para anggota Paskibraka sebelumnya sudah sangat matang. Para Paskibraka itu diketahui telah melakukan latihan selama 12 hari sebelum melakukan tugas dalam upacara bendera.

"Nah, itu sebetulnya saat latihan dia (anggota Paskibraka) tampil prima, tapi di saat banyak orang mungkin dia tampil gugup dan terjadilah seperti itu," ujar Welem, dilansir dari Kompas.com.

Sementara itu, usai insiden tersebut, para Paskibraka Kabupaten Mamasa itu pun menangis. Welem selaku Bupati Mamasa bersama panitia lalu berusaha untuk menenangkan dan menyemangati para Paskibraka yang masih berstatus pelajar SMA itu.

"Memang membuat anak-anak trauma sehingga Bapak Bupati memberikan penguatan dan kami-kami panitia membuat penguatan bahwa kita adalah manusia yang tentu punya kelemahan dan ini kan betul-betul di luar daripada kesengajaan kita," ujar salah satu panitia.

Meskipun begitu, setelah diperbaiki, upacara kemudian dilanjutkan dengan lancar. Begitu juga dengan upacara penurunan bendera di sore hari, para anggota Paskibraka menjalankan tugas mereka dengan sangat baik.

"Sesudah diperbaiki posisi talinya, maka kembali bendera dikibarkan dengan baik. Begitu pun pada sore harinya, sudah tampil prima dan sangat sempurna," ujar Welem.

Sementara itu, hal serupa ternyata juga terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Melansir dari Tribunnews.com, Wali Kota Eri Cahyadi sebagai inspektur upacara tetap memberikan apresiasi kepada para Pakibraka.

Setelah insiden bendera merah putih terbalik itu, Eri mendatangi regu Paskibraka. Dia lalu memberikan semangat dan motivasi untuk para pelajar tersebut.

"Tadi saya sampaikan kepada adik-adik Paskibraka, jangan pernah surut. Ketika ada salah, keliru benderanya, maka tidak dibuka oleh dia," kata Eri.

"Bagaimana dia tetap tenang, bagaimana teman-temannya mensupport, maka di situlah dia kembali membenarkan bendera itu. Lihat ketika bendera itu dibentangkan, bendera itu tetap merah putih," lanjutnya.

Menurut Eri, para Paskibraka Surabaya itu berhasil menunjukkan kemampuan menghadapi tekanan. Atas hal itulah, dia memberikan apresiasi yang tinggi kepada para petugas upacara kemerdekaan itu.

"Itulah dibutuhkan mental yang bagus, dibutuhkan kebersamaan, dibutuhkan kekeluargaan," kata Eri Cahyadi.

"Maka, saya katakan kepada mereka, kalian adalah yang terbaik, dan kalian adalah pilihan orang-orang Surabaya untuk mewakili anak-anak muda Surabaya tingkat SMA/SMK untuk menjadi pengibar bendera. Saya tetap memberikan apresiasi,” tutupnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.