Ironis, Mpok Alpa Pernah Tangisi Nunung yang Idap Kanker Sampai Botak Akibat Kemoterapi
Okki Margaretha August 19, 2025 01:34 PM

Grid.ID - Nunung menjadi salah satu saksi perjuangan mpok Alpa melawan sakit kanker payudara yang diidapnya. Sambil menangis, Nunung mengaku ingat momen pertama saat mpok Alpa jujur soal penyakitnya.

Mpok Alpa divonis dokter mengidap kanker payudara stadium 3B, saat ia hamil anak kembarnya. Diceritakan sang sahabat, Irfan Hakim, mpok Alpa sempat berniat menunda pengobatannya, lantaran tak tega jika bayi kembar yang dikandungnya terpapar saat kemoterapi.

Namun akhirnya, proses kemoterapi itu tetap dilakukan dengan dosis rendah, mengingat kondisi calon bayi yang harus tetap dijaga. Selama proses kemoterapi, rupanya mpok Alpa banyak bertanya kepada Nunung, yang sudah lebih dulu memiliki pengalaman serupa, berjuang melawan kanker payudara.

Singkat cerita, Nunung pernah menjadi bintang tamu acara FYP Trans7. Ia menceritakan perjuangannya melawan kanker payudara, melewati kemoterapi sampai terjadi perubahan dalam tubuhnya, seperti kuku yang membiru, badan sakit sampai rambut rontok sampai alami kebotakan.

Nunung yang saat itu datang, memberanikan diri membuka wig yang menutupi kepalanya yang botak. Melihat hal itu, mpok Alpa langsung menangis dan memegang tangan Nunung. Padahal, saat itu Nunung membuka wig sambil tersenyum ceria.

“Sabar mami,” kata mpok Alpa sambil menangis.

Saat itu, mpok Alpa disebut belum mengetahui jika dirinya mengidap kanker payudara. Setelah beberapa waktu, ironisnya, mpok Alpa divonis mengidap kanker oleh dokter. Tangis mpok Alpa berbalik menjadi tangis Nunung.

“Aku sudah tau (mpok Alpa mengidap kanker),” kata Nunung.

“Almarhum sempat cerita pas hamil 6 bulan, nanya kemo itu bagaimana, dia meluk aku sambil nangis,” ujar Nunung saat jadi bintang tamu di acara FYP Trans7, Selasa (19/8/2025).

Awalnya, Nunung mengira tangisan mpok Alpa itu untuknya. Namun, Nunung salah, mpok Alpa akhirnya mengaku kalau ia mengidap penyakit yang sama dengan Nunung, kanker payudara.

“Aku kira dia nangisin aku, aku bilang ‘udah Pa, aku sudah gak apa-apa’, katanya dia ‘bukan itu, aku kena juga Mi’,” ujar Nunung meniru ucapan mpok Alpa.

Mendengar pengakuan mpok Alpa, Nunung mengaku langsung terdiam. Namun, kala itu ia amat yakin jika mpok Alpa yang ceria itu bisa melewati semua prosesnya dengan baik. Saat itu, Nunung meyakini jika mpok Alpa bakal bisa menjadi penyintas alias cancer survivor seperti dirinya.

“Aku lihat almarhumah itu udah kemo itu masih ceria dan kerja, nunjukin sudah botak, aku pikir ini calon survivor nih,” kata Nunung.

“Karena dokter itu cuma bilang ‘happy ya mbak’, karena setelah kemo itu gak ada obat apa-apa,” kata Nunung.

“Dia curhat dan WA aku. Aku kasih semangat, kasih dia support, kasih omongan, inget mukjizat itu ada, gak boleh pesimis, selalu bilang itu sama dia,” kata Nunung.

Namun, harapan besar Nunung agar mpok Alpa bisa sembuh berakhir nihil. Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025) lalu setelah dirawat di rumah sakit. Ruapanya, meninggalnya mpok Alpa menjadi pukulan untuk Nunung.

Nunung yang juga merasakan beratnya menjadi pasien kanker, sempat menaruh harapan besar untuk kesembuhan mpok Alpa. Sampai akhirnya Nunung mengaku sempat merasa pesimis dengan dirinya sendiri.

“Aku kepikiran saat lihat berita, cuma diem,” kata Nunung sambil menangis.

“Yah (suami Nunung), giman aku Yah. Mpok Alpa yang ceria, perempuan kuat saja akhirnya gak kuat juga loh, Yah,” kata Nunung kepada suaminya.

“Karena aku juga belum bisa dibilang survivor, karena belum 5 tahun,” kata Nunung.

“Masih banyak alat yang terpasang di badan aku.”

“Kemarin itu aku bilang ke dokter mau copot alat, tapi dilarang sama dokter, ‘jangan nanti saja setelah 5 tahun’. Ini baru 4 tahun, kemarin suruh periksa darah sampai berapa ampul,” kata Nunung.

“Cancer itu menakutkan, tapi bisa disembuhkan,” ujar Nunung yakin.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.