Prabowo Minta BUMN Setor Rp815 Triliun, Bos Danantara Janji Maksimalkan
Choirul Arifin August 20, 2025 11:33 AM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani menegaskan siap memenuhi harapan Presiden Prabowo Subianto agar Danantara dapat menyumbang pendapatan ke negara Rp815,2 triliun.

Prabowo meminta agar BPI Danantara bisa menyumbang minimal 50 miliar dolar AS atau sekira Rp 815,2 triliun (asumsi kurs Rp 16.304) ke negara.

"Apapun itu, kita kan akan melakukan semaksimal mungkin, dengan investasi yang ada, dengan aset yang ada, dan juga dengan equity kita yang ada. Itu kan menjadi parameter-parameter yang juga kita pergunakan untuk performance kita ke depannya," ujar Rosan di DPR, Jakarta, dikutip Kamis (19/8/2025).

Danantara, kata Rosan, akan melakukan upaya maksimal untuk mencapai besaran Return of Asset (ROA) tersebut. Rosan berujar, pihaknya akan menjadikan Sovereign Wealth Fund (SWF) lainnya di dunia sebagai acuan dalam pengelolaan investasi tersebut.

"Jadi kita harus selalu siap untuk melaksanakan program-program dari Danantara yang sudah ada," tutur Rosan.

Sementara itu, Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun berujar, angka 50 miliar dolar AS yang dimaksud Prabowo merupakan angka guliran ekonomi yang muncul dari pengelolaan Danantara.

"Guliran ekonominya yang diharapkan dari investasi beda-beda itu, itu sekitar 50 miliar dolar AS. Kemudian kalau ROA itu berbeda lagi Pak Presiden bicara tentang persentase."

"Kalau dibuat berapa persen? terus diharapkan diinvestasi berapa persen?" tutur Misbakhun.

Presiden Prabowo saat membacakan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, meminta agar BPI Danantara menyetorkan 50 miliar dolar AS atau sekitar Rp815,2 triliun (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS) dari total aset per tahun ke kas negara.

“Bisnis itu baik dan berhasil, kalau return on asset (ROA) adalah sekitar 12 persen. Katakanlah konservatif 10 persen. Katakanlah untuk bangsa Indonesia cukup 5 persen."

"Saudara-saudara sekalian, aset yang dimiliki bangsa Indonesia, yang berada di BUMN-BUMN kita, asetnya adalah senilai lebih dari 1.000 triliun dolar AS, harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar dolar,” ucap Prabowo, Jumat (15/5/2025).

Prabowo menargetkan APBN tak lagi defisit di 2027-2028. Dia menugaskan para menteri di Kabinet Merah Putih untuk menekan defisit APBN 2026 sekecil mungkin.

"Saya ingin berdiri di depan majelis ini, di podium ini, untuk menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali," terang Prabowo.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.