Libatkan Mahasiswa S1, UKWMS Kembangkan Penelitian Stem Cell untuk Pengobatan Penyakit Degeneratif
Sudarma Adi August 20, 2025 02:30 PM

Poin Penting:

  • Penelitian: Pengembangan riset stem cell untuk pengobatan penyakit degeneratif.
  • Pihak Terlibat: Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) dan kolaborasi lintas disiplin.
  • Potensi: Stem cell dianggap sebagai solusi untuk regenerasi jaringan dan perbaikan sel yang rusak.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) mengembangkan penelitian mengenai stem cell atau sel punca, yang juga membuka peluang untuk pengobatan penyakit degeneratif secara permanen.

Dengan keunggulan UKWMS di bidang Biogerontologi, riset ini dipandang sebagai langkah krusial dalam mendukung kesehatan secara holistik.

Dr. Yudy Tjahjono, M.Sc.Biol., Ketua tim peneliti mengungkapkan Stem cell dipilih karena tidak hanya mampu meringankan gejala, tetapi juga menawarkan solusi nyata terhadap berbagai penyakit.

"Stem cell adalah bentuk terobosan yang menjanjikan, karena bersifat problem solving. Potensinya luar biasa, mulai dari regenerasi jaringan hingga memperbaiki sel yang rusak akibat proses penuaan atau penyakit kronis," ujar pria yang juga pakar Farmakologi Seluler dan Molekuler UKWMS, Selasa (19/8/2025).

Ia menambahkan bahwa riset ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata UKWMS dalam menjawab tantangan global melalui pengembangan ilmu berbasis teknologi tinggi. 

Di Indonesia sendiri, penelitian sel punca masih dianggap sebagai sesuatu yang eksklusif dan sulit dijangkau. 

Namun dikatakannya, UKWMS berani membuka jalur baru dengan melibatkan mahasiswa strata-1 dalam proses riset tersebut. 

"Kami ingin mencetak generasi ilmuwan dan tenaga kesehatan yang siap bersaing, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Ini dimulai sejak bangku kuliah," jelas Yudy.

Penelitian ini melibatkan kolaborasi lintas disiplin yang kuat. Selain Dr. Yudy, tim inti mencakup dr. Hendy Wijaya, M.Biomed., dr. Sianty Dewi, Sp.OG., dan Dr. dr. Bernadette Dian Novita, M.Sc. di bidang klinis, serta Lucia Hendriati, M.Si., Apt. di bidang farmasetika. 

Mahasiswa dari Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran juga turut serta sebagai peneliti muda. 

Tak hanya itu, kalangan profesional di bidang estetika pun ikut mendukung melalui kolaborasi dengan Dr. dr. Jopy Wikana. 

“Keterlibatan berbagai pihak ini memperlihatkan bahwa stem cell adalah bidang yang sangat potensial dan inklusif,” tambahnya.

Bernadette menambahkan adapun manfaat dari penelitian ini telah mulai terlihat, khususnya pada produk sekretom yaitu kumpulan zat bioaktif yang dihasilkan oleh sel punca selama proses kultur. 

Sekretom ini berfungsi mempercepat regenerasi jaringan, memiliki sifat anti-inflamasi, dan berperan dalam proses penyembuhan luka.

“Kami telah membuktikan bahwa sekretom ini efektif mempercepat penyembuhan luka bakar, dan kini tengah kami kembangkan untuk terapi mata kering melalui tetes mata,” ungkapnya.

Ke depan, sekretom ini juga diharapkan dapat diaplikasikan pada berbagai penyakit degeneratif seperti endometriosis dan osteoarthritis.

Proses produksi stem cell dimulai dari tahapan etik dan seleksi donor.

Calon donor akan melalui pemeriksaan ketat, mulai dari riwayat kesehatan, skrining infeksi, hingga penandatanganan informed consent.

Sampel yang diambil berupa jaringan tali pusat, yang kemudian diisolasi untuk mendapatkan sel punca menggunakan metode laboratorium steril.

Selanjutnya, sel dikultur di laboratorium dengan kontrol ketat terhadap suhu, nutrisi, kadar CO₂, dan sterilitas.

Setelah dikultur, dilakukan proses karakterisasi sel untuk memastikan bahwa sel yang tumbuh memiliki ciri khas stem cell sesuai standar internasional dari International Society for Cellular Therapy (ISCT).

“Bukan hanya selnya, tetapi produk sekresinya yakni sekretom yang justru sangat kami fokuskan. Ini karena sekretom mengandung faktor pertumbuhan, sitokin, dan protein bioaktif yang luar biasa potensinya,” paparnya.

Saat ini, UKWMS juga tengah mengembangkan produk sekretom dalam bentuk masker wajah dan hydrogel untuk aplikasi estetika dan anti-aging. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.