TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Kabupaten Kendal diminta untuk memperkuat kolaborasi bersama pemerintah daerah, dalam membangun dan menjaga kondusivitas wilayah.
Arahan ini merupakan komitmen dan langkah bersama TNI, Polri dan Pemkab Kendal sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.
"Bhabinkamtibmas dan Babinsa harus menjadi ujung tombak komunikasi yang baik dan proporsional dengan masyarakat,"
"Apapun kebijakan pemerintah, harus bisa disampaikan secara jelas agar tidak menimbulkan salah persepsi." ujar Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar dalam keterangannya, Jumat (22/8/2025).
Kapolres menerangkan, sejumlah isu strategis mulai dari ketahanan pangan, pengendalian inflasi, dan potensi konflik sosial perlu peran aktif aparat hingga ke tingkat desa.
Ia mengingatkan agar tiga pilar ini selalu tanggap terhadap situasi yang berkembang, baik di tingkat lokal maupun nasional.
"Agar dampaknya tidak meluas ke masyarakat," sambungnya.
Kapolres menegaskan bahwa sinergitas tiga pilar merupakan kunci mencegah potensi konflik sosial.
Seperti pembangunan Bendungan Bodri, sengketa lahan di Dayunan Pesaren Sukorejo yang saat ini juga menjadi sorotan.
"Termasuk juga kegiatan masyarakat yang berpotensi mendatangkan massa besar," paparnya.
Sementara itu, Pj. Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari mengatakan pihaknya juga terus melakukan pendekatan humanis agar potensi konflik bisa diredam.
"Ini merupakan langkah antisipasi kami agar Kendal tetap kondusif," tandasnya. (ags)