Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains 2025 Resmi Dibuka, Bisa Bantu Timnas Indonesia
Mochamad Hary Prasetya August 25, 2025 09:15 PM

BOLASPORT.COM - National Conference of Football and Science (NCFS) 2025 telah resmi dibuka di Gedung CRCS, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Senin (25/8/2025).

Kegiatan yang bertema “Memperkuat Fondasi Sepak Bola Indonesia Menuju Piala Dunia” ini akan berlangsung hingga Rabu (27/8/2025).

Acara dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, lewat rekaman video.

“Saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada panitia dan semua yang terlibat. Ini ruang penting untuk memperkuat ekosistem olahraga di Indonesia,” ujar Stella dalam keterangannya.

“Kami berharap NCFS menghasilkan gagasan dan riset, serta jangan segan-segan untuk mempublikasikannya agar diketahui dunia,” sambungnya.

Dalam pembukaan itu, dihadiri oleh pendiri Grha Gemah Nusa (GGN), Ratu Tisha Destria, Ketua Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono.

Lalu ada Samsudin (Staf Ahli Bidang Regulasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora RI), serta Diky Mudhakir selaku Dekan Sekolah Farmasi ITB, Gilang Sailendra (Sekdispora Provinsi Jawa Barat).

Acara pembukaan berlangsung menarik dengan ditampilkannya alat musik angklung yang memainkan lagu Manuk Dadali, yang semakin menonjolkan ciri khas Jawa Barat.

Ini adalah edisi kedua dari NCFS yang sebelumnya sukses digelar di Jambi pada 2024.

Pada kegiatan ini, para insan sepak bola Indonesia, mulai dari pegiat, pelatih, hingga akademisi akan berkumpul.

Selama tiga hari pelaksanaan bakal menampilkan lima keynote speakers dan lima invited speakers dengan kepakaran yang berbeda.

Itu bertujuan meningkatkan kesadaran publik, menginspirasi generasi muda, serta membangun jaringan kerja sama lintas sektoral demi visi bersama membangun sepak bola Indonesia menuju Piala Dunia.

Para keynote speakers terdiri Prof. I Ketut Adnyana, Ph.D. (Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek), Prof. Yongho Lee (Seoul National University), Ratu Tisha Destria, S.Si., MA. (Waketum PSSI), dan Prof. Tommy Apriantono (Dosen SF ITB/Ketua Umum PSSI Jawa Barat).

Sedangkan untuk invited speakers adalah Dr. Aswin Rahadi (ITB), Dr. Donny Ardy Kusuma (UNESA), Prof. Dikdik Zafar Sidik (UPI), Dr. Shariman (UITM Malaysia), dan Endarman Saputra, Ph.D. (Universitas Jambi).

Selain itu, tercatat 51 paper yang terpilih untuk dipresentasikan pada edisi kali ini.

Jumlah ini lebih banyak dibandingkan NCFS 2024 yang menampilkan 23 presentasi dari seluruh Indonesia.

Presenter terdiri dari dosen, mahasiswa pasca sarjana, atlet, pelaku industri, wasit, pelatih, hingga pegiat sepak bola.

“Tujuan hari ini adalah untuk implementasi atau penerapan riset-riset di sepak bola."

"Kami berharap segera bisa digunakan oleh stakeholders sepak bola. Karena untuk memajukan prestasi sepak bola tidak bisa tidak, harus menerapkan sport science."

"Ini ada beberapa poin seperti nutrisi bagaimana memperbaiki kemampuan pemain sepak bola,” ucap Tommy Apriantono, yang juga Ketua KK Ilmu Keolahragaan SF ITB kepada media.

Ratu Tisha yang juga Wakil Ketua Umum PSSI menambahkan, dengan hadirnya pembicara tamu dari luar negeri, diharapkan bisa banyak pengetahuan yang bisa didapatkan dan didiskusikan untuk pengembangan sport science di sepak bola Indonesia.

“Kami berharap ini adalah bentuk nyata dari kita-kita yang berada ibaratnya di sisi luar yang sepak bola. Di pinggir lapangannya ini, di balik layarnya ini."

"Kita yang akan terus mendukung untuk bagaimana meningkatkan performa dari atlet sendiri, performa pemain,” ucap Tisha.

“Bagaimana meningkatkan efisiensi dan juga efektivitas dari penyelenggaraan event olahraga, event sepak bola. Tidak hanya performance. Tapi juga bagaimana secara organisasi, bagaimana secara penyelenggaraan dan manajemen operasinya seperti apa."

"Jadi ini namanya konferensi, bukan seminar. Artinya presenter-presenter juga mereka saling berbagi hasil riset mereka. Dengan cara demikian, riset-riset yang sedang digarap untuk kegunaan sains semakin kokoh,” jelas lulusan FIFA Master tersebut.

Kemenpora pun menyambut baik adanya konferensi ini.

Apalagi, Indonesia memang memiliki mimpi besar untuk cabang olahraga sepak bola bisa menjadi andalan dan berprestasi di dunia.

“Kami mendukung penuh acara ini apa yang dihasilkan. Selanjutnya harus segera diaplikasikan. Jangan sampai di acara ini tidak diaplikasikan karena kecepatan persaingan sepak bola lebih cepat ketimbang diskusi."

"Kalau sudah hasil diskusi, lalu sampaikan ke pemerintah dan bersama untuk aplikasikan ini agar sepak bola kita baik,” kata Samsudin.

Dampak untuk Timnas Indonesia

Prof. Yongho Lee yang merupakan salah satu keynote speaker, mengungkapkan konferensi ini bisa memberikan dampak yang bagus untuk Timnas Indonesia.

“Saya mendengar bahwa ini adalah edisi kedua dari Konferensi Nasional Sepak Bola dan Sains di Indonesia. Saya sangat terkesan dengan jumlah peserta, makalah-makalah sains, dan seluruh delegasi yang hadir. Dan saya tahu bahwa Tim Nasional Indonesia akan bertanding dalam ajang kualifikasi pada bulan Oktober,” tuturnya.

“Acara seperti ini akan sangat membantu Tim Nasional Indonesia untuk berkembang. Bukan hanya Tim Nasional, tetapi juga sepak bola di tingkat komunitas. Acara ini akan membantu meningkatkan partisipasi masyarakat umum dalam sepak bola dan semua aspek aktivitas fisik. Ini luar biasa dan menurut saya merupakan sebuah kesuksesan besar,” pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.