Serangan Ganda Israel ke Rumah Sakit Nasser Tewaskan 19 Orang, Termasuk 4 Wartawan: Siapakah Mereka?
Hasiolan Eko P Gultom August 26, 2025 02:33 AM

Serangan Ganda Israel ke Rumah Sakit Nasser Tewaskan 19 Orang, Termasuk 4 Wartawan: Siapakah Mereka?
 
 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Gaza selatan menewaskan empat jurnalis pada Senin (25/8/2025), menurut pejabat setempat. 

Secara total, 19 orang tewas dalam serangan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, kata Zaher al-Waheidi, kepala departemen catatan Kementerian Kesehatan Gaza.


 
Apa yang Terjadi di Rumah Sakit Nasser?

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Israel melancarkan dua serangan terhadap rumah sakit dalam hitungan menit.

Serangan pertama menghantam lantai empat Kompleks Medis Nasser.

Tak lama kemudian, serangan kedua menghantam kru ambulans dan petugas darurat yang bergegas ke lokasi kejadian.

Pihak rumah sakit mengatakan serangan "double tap" tersebut menewaskan jurnalis, tenaga kesehatan, dan petugas tanggap darurat.

Seorang pria memeriksa kerusakan di sebuah ruangan setelah pemboman Israel di rumah sakit Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 17 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Seorang pria memeriksa kerusakan di sebuah ruangan setelah pemboman Israel di rumah sakit Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 17 Desember 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (STRINGER / AFP)

Apa Kata Israel?

Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengonfirmasi telah melancarkan "serangan di area" rumah sakit tersebut.

IDF menambahkan bahwa mereka "tidak menargetkan jurnalis" dan mengatakan kalau panglima militer mereka telah memerintahkan penyelidikan awal.

Namun, pernyataan IDF tidak mengakui serangan langsung ke rumah sakit, juga tidak menyebutkan dua serangan berturut-turut atau merinci targetnya.

Siapakah Jurnalis yang Terbunuh?

Kantor Media Pemerintah Gaza mengidentifikasi keempat jurnalis yang tewas dalam serangan itu sebagai:

• Hossam al-Masri – jurnalis foto Reuters

• Mohammed Salama – jurnalis foto Al Jazeera

• Mariam Abu Daqa – jurnalis yang bekerja dengan berbagai media termasuk The Independent Arabic dan Associated Press

• Moaz Abu Taha – jurnalis lepas

Para pelayat menghadiri pemakaman anggota pers yang tewas dalam serangan Israel, di Rumah Sakit al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, pada 26 Desember 2024. - Saluran TV Palestina yang berafiliasi dengan kelompok militan Jihad Islam mengatakan lima jurnalisnya tewas pada tanggal 26 Desember, dalam serangan Israel terhadap kendaraan mereka, dan militer Israel mengatakan mereka menargetkan ?sel teroris?. Sebuah rudal menghantam truk penyiaran para jurnalis yang sedang diparkir di kamp Nuseirat di Gaza tengah, menurut pernyataan dari majikan mereka, Al-Quds Today. (Photo by Eyad BABA / AFP)
Para pelayat menghadiri pemakaman anggota pers yang tewas dalam serangan Israel, di Rumah Sakit al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, pada 26 Desember 2024. - Saluran TV Palestina yang berafiliasi dengan kelompok militan Jihad Islam mengatakan lima jurnalisnya tewas pada tanggal 26 Desember, dalam serangan Israel terhadap kendaraan mereka, dan militer Israel mengatakan mereka menargetkan ?sel teroris?. Sebuah rudal menghantam truk penyiaran para jurnalis yang sedang diparkir di kamp Nuseirat di Gaza tengah, menurut pernyataan dari majikan mereka, Al-Quds Today. (Photo by Eyad BABA / AFP) (AFP/EYAD BABA)

Kuburan Para Jurnalis

Perang Israel-Hamas telah menjadi salah satu konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern.

Setidaknya 192 jurnalis telah tewas di Gaza selama 22 bulan terakhir, menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ).

Sebagai perbandingan, CPJ menyatakan 18 jurnalis telah tewas selama perang Rusia di Ukraina.

Dengan media internasional dilarang memasuki Gaza kecuali untuk tur berpemandu yang jarang terjadi, liputan berita global sangat bergantung pada reporter Palestina dan penduduk lokal.

Israel sering mempertanyakan afiliasi mereka tetapi terus menolak akses bagi yang lain.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan, "Musuh pengecut ini bertujuan untuk menghalangi jurnalis menyampaikan kebenaran dan meliput kejahatan perang, pembersihan etnis, dan kondisi kehidupan yang memprihatinkan rakyat Palestina kami di Gaza."

 

(oln/*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.