SURYA.co.id | JEMBER - Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi terus dikebut pengerjaanya. Jalur tersebut memungkinkan bisa dibuka lebih cepat dari rencana sebelumnya.
Progres pembangunan jalan di jalur utama penghubung Banyuwangi dan Jember itu memungkinkan untuk proyek selesai lebih cepat.
Pada mulanya, pembangunan jalur Gumitir diprakirakan rampung pada pekan terakhir September 2025. Dengan adanya percepatan, pembukaan jalur dimungkinkan pada pekan pertama bulan depan. "Target kami, maksimal di pekan pertama September itu sudah bisa dibuka untuk open traffic," kata Kepala Balai Besar Jalan Nasional Jawa Timur-Bali Javid Hurriyanto kepada wartawan, Senin (25/8).
Ia mengatakan, rencana membukaan jalur pada pekan pertama September bukan berarti pembangunan jalan telah tuntas seluruhnya. Nantinya, pekerjaan konstruksi masih akan berjalan hingga masa kontraktual, yakni sampai 31 Desember mendatang. "(Jika nanti dibuka), pengguna jalan tetap hari berhati-hati dan mematuhi rambu dan arahan petugas," tutur dia.
Hingga kini, kata Javid, pembangunan di Jalur Gumitir mencapai 56 persen. Pekerjaan yang telah rampung antara lain bore pile. Proses kini adalah pengerjaan capping beam dan pondasi agregat badan jalan. Setelah itu, pengerjaan dilanjutkan pada pengaspalan.
Tim Audit Keselamatan Jalan juga dijadwalakan akan menyurvei ke lapangan untuk memastikan seluruh aspek keamanan pada pekan ini.
Javid Hurriyanto mengatakan, semula perbaikan jalur Gumitir diperkirakan membutuhkan waktu dua bulan mulai 24 Juli hingga 24 September 2025.
Namun setelah dilakukan percepatan, jalur bisa dibuka lebih cepat pada minggu pertama September. Percepatan ini dilakukan karena permintaan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Gubernur Jatim, dan pemerintah daerah. “Di lapangan kami sudah melakukan percepatan, sehingga target kami nanti, maksimal di minggu pertama bulan September itu sudah bisa kami buka open traffic,” ujar Javid.
Ia menyebut, meski nantinya dibuka, pekerjaan belum sepenuhnya selesai. Karena secara kontraktual, pekerjaan konstruksi yang dilakukan BBPJN Jatim-Bali ini batas waktunya hingga 31 Desember. “Walaupun nanti di minggu pertama bulan September kami buka, teman-teman kami masih bekerja di lapangan menyelesaikan konstruksi,” kata Javid.
Pengguna jalan juga diminta berhati-hati saat open traffic nantinya diberlakukan. “Masyarakat harus mematuhi rambu dan arahan petugas. Keselamatan tetap yang utama, jangan sampai terjadi hal tidak diinginkan,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Ruliyono mengatakan, pihaknya telah menerima kabar rencana pembukaan lebih awal Jalur Gumitir. "Kami sudah koordinasi, dan ada percepatan pengerjaan," kata dia.
Pihaknya mengapresiasi rencana pembukaan lebih awal jalur strategis tersebut. Pembukaan jalur akan berdampak pada kelancaran mobilitas warga dan aktivitas ekonomi lainnya.
Pemasangan Tulangan Capping Beam
Proyek Perbaikan jalur Gumitir Jember sudah memasuki tahap pemasangan tulangan caping beam, hingga Kamis (21/8) lalu. Pemasangan 60 titik bored pile di kilometer 233+500 Jalur Gumitir Jember atau tikungan Mbah Sengo rampung.
Nampak, tulangan camping beam tersebut tersebut terbuat dari besi yang dirancang sedemikian rupa. Kemudian disambungkan ke bored pile.
Andre Pandora, Penanggungan jawab lapangan proyek dari PT. Rajendra Pratama Jaya mengatakan caping beam dipasang dibagian atas bored pail, untuk memperkuat bahu jalan. "Fungsi utamanya pertamanya ini memperkuat jalan biar tidak geser," ujar Andre.
Menurutnya, keberadaan caping beam ini nanti untuk menguatkan pembatas jalan. Sehingga ketika terjadi kecelakaan, tidak mudah ambrol. "Kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan kayak kecelakaan itu kan gadril ada penahannya," kata Andre.
Bersamaan dengan pekerjaan ini , kata Andre, juga dilakukan pemasangan U-ditch atau saluran pembuangan air di tepi jurang Jalur Gumitir.
"Pasca itu rampung, akan pengaspalan sepanjang 109 meter di Tikungan Mbah Singo tiga lapis, dengan jenis AC-WC (Asphalt Concrete -Wearing Course), AC-BC (Asphalt Concrete–Binder Course), dan AC-Base (Asphalt Concrete–Base Course)," tuturnya.
Selain itu, Andre mengaku juga melakukan pengaspalan dibeberapa titik Jalur Gumitir mulai dari kilometer 229+644, yang diambilkan dari sisa anggaran proyek ini. "Serta melakukan pengasapan di beberapa titik lokasi jalur Gumitir sepanjang 2 kilometer," paparnya.
Selama menggarap proyek ini, Andre mengungkapkan kendala utamanya adalah curah hujan, hal itu menghambat proses pekerjaan. "Seperti Sore kemarin hujan deras, terpaksa pekerjaan harus berhenti hingga menunggu hujan reda," imbuhnya.
Namun, Andre memastikan preservasi Jalur Gumitir selesai sebelum 24 September 2025, supaya lalu lintas di Jember Timur kembali normal. "Setelah pekerjaan berat rampung, hanya tinggal menyelesaikan pemasangan bahu jalan, pengecatan marka, dan properti lalu lintas yang dibutuhkan," terangnya.
Sementara bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersyukur Jalur Gumitir segera dibuka lebih awal. Menurut Ipuk, jalur ini sangat dinanti masyarakat karena menjadi urat nadi pergerakan ekonomi kedua wilayah.
Pemkab terus menjalin komunikasi dengan BBPJN Jatim-Bali. Dengan harapan, pengerjaan Jalur Gumitir bisa dipercepat agar segera difungsikan untuk kepentingan masyarakat.“Semoga dengan dibukanya Jalur Gumitir lebih awal, mobilitas warga di dua wilayah kembali lancar,” kata Ipuk. (fla/awi)