Semua yang disimpan di sini untuk dirawat, dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, ilmu hukum, serta bidang-bidang ilmu yang lain

Depok, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Prof. Yusril Ihza Mahendra meresmikan ruang Yusril Ihza Mahendra's Collection, yang menyimpan 14 ribu judul buku, naskah, dan dokumen sejarah, di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Senin.

Pembangunan Yusril Ihza Mahendra's Collection, kata dia, merupakan proyek kerja sama antara Yayasan Yusril Ihza Mahendra dengan Fakultas Hukum UI.

"Semua yang disimpan di sini untuk dirawat, dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, ilmu hukum, serta bidang-bidang ilmu yang lain," ungkap Prof. Yusril usai acara peresmian.

Dia menjelaskan sebanyak 14 ribu judul buku, naskah, dan dokumen sejarah tersebut merupakan koleksi yang ia kumpulkan sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Tak hanya buku tentang ilmu hukum, Menko mengatakan terdapat pula banyak buku tentang filsafat, ajaran Islam, perbandingan agama, sejarah, politik, sosiologi, antropologi, sastra, dan sebagainya di dalam ruang koleksi itu yang bisa menjadi bahan kajian.

Sementara, sambung dia, beberapa dokumen sejarah yang ada dalam ruang koleksi itu terkait dengan persidangan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Konstituante, Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Konferensi Meja Bundar, dan lain-lain.

Mulanya, Yusril menyebutkan berbagai buku tersebut disimpan di kediaman dan kantornya, tetapi semakin lama semakin memenuhi ruangan.

Untuk itu saat Fakultas Hukum UI membutuhkan berbagai koleksi buku dan dokumen penting yang kebetulan dimiliki oleh Yusril, Dekan Fakultas Hukum UI Parulian Paidi Aritonang mengatakan seluruh koleksi itu dipindahkan ke gedung di Fakultas Hukum UI yang baru dibangun.

"Ide ini awalnya memang dari Prof. Yusril sendiri, beliau yang menginisiasi ini dan kebetulan FH UI sedang membangun gedung yang di mana pada lantai 6-8 ditujukan untuk penyimpanan dokumen dan jadi lah Yusril Ihza Mahendra's Collection ini," tutur Parulian dalam kesempatan yang sama.

Maka dari itu, dirinya menilai semua koleksi Yusril merupakan dokumen berharga yang sangat diapresiasi oleh pihaknya.

Tak hanya berupa naskah, buku, dan dokumen, Parulian menambahkan terdapat pula koleksi Al Quran jumbo milik Menko Kumham Imipas yang dibuat pada tahun sekitar 700-an di dalam ruang koleksi tersebut.

Ke depannya, dia menyebutkan akan ditambahkan pula berbagai koleksi lain dari mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu, terutama duplikat naskah pidato Presiden Ke-2 RI Soeharto, yang merupakan tulisan dari Yusril saat menjadi mensesneg.

Namun karena berbagai dokumen yang ada di dalamnya sangat berharga, kata dia, Yusril Ihza Mahendra's Collection, akan dibuka secara terbatas hanya bagi kepentingan riset dan penelitian.

"Karena ini akan menjadi pusat data riset bagi sejarawan, praktisi hukum, akademisi, dan lain-lain, jadi bukan hanya sekadar melihat-lihat. Nanti ada sesinya kalau yang sekadar melihat saja," ujarnya.