Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menargetkan fasilitas refuse derived fuel (RDF) Rorotan bisa beroperasi pada September 2025 mendatang.
Asep menjelaskan, proses instalasi peralatan utama diperkirakan rampung awal September dan dilanjutkan dengan tahapan commissioning sebelum peresmian.
“Sekarang lagi proses install kurang lebih selama satu bulan ini dan diperkirakan selesai di minggu pertama bulan September,” ucapnya, Selasa (26/8/2025).
“Kemudian commissioning menunggu setelah install beres dan perkiraan kami tanggal 24 September itu sudah siap,” sambungnya.
DLH DKI Jakarta sejauh ini telah melakukan berbagai perbaikan, khususnya untuk mereduksi bau yang sempat dikeluhkan oleh warga di sekitar RDF Rorotan.
Sejumlah peralatan tambahan pun tengah dipasang untuk menghilangkan emisi secara optimal.
“Memang yang kemarin itu adalah untuk mereduksi bau dan emisi gas buangnya, asapnya. Jadi, begitu yang proses pengurangan bau selesai, tinggal menginstall untuk menghilangkan emisi,” ujarnya.
Sempat sempat diprotes karena masalah bau tak sedap yang ditimbulkan, Asep mengeklaim saat ini hubungan dengan warga sekitar cukup kondusif.
“Alhamdulillah sejauh ini aman dengan masyarakat sekitar,” kata anak buah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ini.
Selanjutnya, instalasi pengolahan sampah modern ini diharapkan bisa diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Gubernur Pramono Minta Prabowo Resmikan RDF Rorotan
Gubernur Pramono Anung disebut Asep dalam waktu dekat bakal menemui Presiden Prabowo untuk meminta orang nomor satu di Indonesia itu meresmikan RDF Rorotan.
“Pak gubernur ingin (RDF Rorotan) diresmikan oleh presiden. Mudah-mudahan dalam waktu dekat pak gubernur akan ke Rorotan, kemudian setelah itu Pak gubernur akan menyampaikan ke bapak presiden apakah berkenan untuk meresmikannya,” tuturnya.
Untuk diketahui, RDF Plant Rorotan dibangun sebagai salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi masalah sampah.
Pasalnya, tempat penampungan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang kini sudah hampir penuh.
Adapun RDF Plant Rorotan ini merupakan tempat pengolahan sampah kedua yang dibangun Pemprov DKI Jakarta.
Sebelumnya di era Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono, Pemprov DKI berhasil membangun RDF di TPST Bantargebang.
Hasil olahan sampah yang dihasilkan RDF Bantargebang pun sudah berhasil dijual kepada produsen semen dengan harga 24 dollah AS atau setara Rp 392.110 (asumsi 1 dollar AS setara Rp16.337).
Fasilitas sampah modern itu terletak di RW 08, Kelurahan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.