Kearifan Lokal Bali Siap Hadapi Dampak Perubahan Iklim
GH News August 26, 2025 10:09 PM
Denpasar -

Bali dengan segala kearifan lokalnya disebut siap menghadapi dampak perubahan iklim.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra mengatakan desa adat di Bali mempunyai peran penting dalam memitigasi perubahan iklim.

Contohnya terletak pada konsep Tri Hita Karana sebagai dasar masyarakat desa adat Bali dalam menjalankan kehidupan.

"Jangan lupa desa adat kita dengan Tri Hita Karana menjaga keseimbangan dengan Tuhan, manusia, dan lingkungan, bagaimana masyarakat Bali dan desa adat menjaga lingkungannya supaya tetap lestari, jadi sudah masuk dalam ruang lingkup adaptasi dan mitigasi perubahan iklim," kata Dewa Indra seperti dikutip dari Antara, Selasa (26/8/2025).

Di pulau Dewata, menurut Dewa Indra, desa adat sangat adaptif dalam menghadapi dampak-dampak perubahan iklim. Contoh saja pada sektor pertanian, dimana setiap tahapan pertanian ada pertimbangan iklim seperti saat penentuan waktu menanam dan memanen juga sistem pengairan yang terstruktur.

Peran kuat masyarakat desa adat, tidak hanya di Bali saja, melainkan di Sumatera Barat dengan nagari mereka mampu memegang peran penting.

"Kita di Bali sama dengan di Sumatera Barat, kebetulan kita disebut desa adat, kalau di sana nagari, sama kuat, disana 81 persen nagari ada di kawasan hutan, dia menjaga hutan," kata dia.

Langkah-langkah yang dilakukan desa adat menurutnya bukti bahwa rencana pemerintah pusat dalam pengurangan emisi telah berjalan di daerah, sebab substansi dari pengendalian emisi adalah menjaga hutan agar produksi oksigennya lebih tinggi.

"Kalau hutannya lestari baik dari masyarakat desa adat, sebenarnya kita sudah berada di jalur pengurangan emisi, belum lagi kalau produksi karbon bisa kita kurangi," ujarnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.