Polisi Ungkap Penganiayaan di Trisakti Banjarmasin, Ahong Diserang Diduga karena Meminta Uang
Budi Arif Rahman Hakim August 26, 2025 11:33 PM


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Perkelahian berdarah pecah di kawasan Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, tepat di seberang Kantor Bea Cukai, Senin (25/8/2025) sore.

Seorang pria yang kini menjadi korban diduga dalam pengaruh minuman keras melakukan aksi pemalakan kepada pelaku. 

Menurut kesaksian warga di lokasi, korban yang belakangan diketahui bernama Patur Rochman alias Ahong (25), mendekati pelaku dan meminta uang.

“Katanya korbannya mabuk, terus minta uang beli gaduk (alkohol), iya memalak," ujar saksi di lokasi kejadian, Raja.

Pelaku menolak permintaan tersebut, namun korban membalas dengan nada mengintimidasi, cekcok pun tak terhindarkan, hingga pelaku merasa terancam dan perkelahian terjadi.

“Terus, kata pelaku ini ‘maaf mas tidak ada uang’, terus dibalas korban ‘kamu tidak tahu kah saya ini siapa’. Terang marah pelaku akibat dihampiri lalu dipalak,” kata Raja

Akibat perkelahian itu, Patur mengalami luka serius di bagian leher dan jari manis kiri yang nyaris putus. Ia segera dilarikan ke IGD RS TPT Banjarmasin untuk menjalani perawatan intensif.

Semetara itu, polisi terus mendalami kasus penganiayaan berat ini. Berdasarkan laporan kepolisian, insiden terjadi sekitar pukul 15.30 Wita. 

Saat itu korban yang diduga dalam kondisi mabuk mendatangi pelaku dan meminta uang untuk membeli minuman beralkohol. Situasi memanas hingga akhirnya pelaku emosi dan menyerang korban dengan senjata tajam jenis katana.

“Pelaku membacok korban ke arah leher sebelah kiri, hingga juga mengenai jari manis tangan kiri korban,” jelas Kanitreskrim Polsek Banjarmasin Barat, Iptu Indra Permadi, Selasa (26/8).

Indra menegaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku yang terlibat dalam penganiayaan ini.

“Kasus masih dalam proses lidik, kami akan dalami untuk segera mengamankan pelaku,” tegasnya. (sul/sai)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.