TIMESINDONESIA, SENTANI – Pemerintah Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya mendukung peningkatan kualitas gizi anak sekolah, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
Wakil Bupati Jayapura Haris Richard Yocku saat diwawancarai terkait program MBG di Sentani, Jumat mengatakan, kebijakan MBG dapat menggerakkan sektor pertanian, peternakan, hingga perikanan, sebab seluruh bahan pangan diupayakan bersumber dari produk masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Jayapura.
"Program MBG ini akan memunculkan rantai pasok baru yang menghubungkan petani, nelayan dan pelaku UMKM dengan sekolah-sekolah sebagai penerima manfaat, ini menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan," katanya.
Menurut Haris, pemerintah daerah melihat MBG sebagai peluang yang sangat strategis, yang tidak sekedar menyalurkan makanan bergizi, tetapi juga mendorong keterlibatan ekonomi masyarakat.
"Pemkab Jayapura berkomitmen memastikan bahan pangan yang dipasok dalam program MBG berasal dari produk lokal, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan langsung oleh para petani dan nelayan di kampung-kampung," ujarnya.
Dia menjelaskan, MBG menjadi motor penggerak ekonomi baru, dengan demikian maka program ini tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak sekolah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan keluarga petani dan nelayan.
"Pemkab Jayapura bersama OPD terkait akan menyusun mekanisme pengadaan pangan berbasis kampung agar pasokan lebih terjamin, sekaligus menjaga harga jual yang adil bagi masyarakat produsen," katanya.
Dia menambahkan, koordinasi lintas sektor sangat penting, karena itu pihaknya tidak ingin ada celah yang membuat produk lokal terpinggirkan, ini bagian dari strategi membangun kemandirian pangan daerah.
"Melalui implementasi MBG yang merata hingga ke pelosok, Kabupaten Jayapura dapat menekan angka stunting sekaligus menghadirkan pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis pada kekuatan pangan masyarakat lokal," ujarnya lagi. (*)