Mahasiswa Makan Bersama, Polisi Berpeci di Aksi Demo Piknik
Vito September 06, 2025 02:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Aksi demontransi dengan tema unik dihadirkan mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) saat mengawal tuntutan rakyat  17+8, di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/9). 

Massa aksi tampak menggelar unjuk rasa secara tertib bertemakan 'Piknik Nasional Rakyat' itu. Mereka terlihat duduk melingkar di depan gerbang utama gedung itu. Bahkan, mereka tampak membawa bekal dan menikmati hidangan bersama-sama di tengah aksi yang digelar.

Ketua BEM Kema Unpad, Vincent Thomas mengatakan, pemilihan konsep piknik dalam aksi kali ini dilakukan agar bisa lebih dekat dengan masyarakat awam.

"Kami memahami bahwa ternyata 17+8 itu menggunakan warna-warna yang colorful, pendekatan yang fun, dan itu jauh lebih bisa beresonansi dengan baik kepada seluruh masyarakat sipil, terutama yang awam," katanya, kepada wartawan.

Menurut dia, konsep piknik sebagai satu cara untuk menyelenggarakan aksi secara aman di tengah sikap represif aparat. "Dan juga bentuk teror yang diberikan oleh aparat itu beberapa waktu ke belakang sangat-sangat mengerikan," ucapnya.

Tampak juga para mahasiswa membawa poster-poster, seperti 17+8 Tuntutan Rakyat. Ada juga mahasiswa yang menulis 'Laprak gue aja kelar sebelum deadline'.

Dalam poster lain tertulis 'Bandung Bondowoso aja bisa bikin 999 candi semalam, masa bapa ibu DPR gak bisa selesain 17 PR nya malam ini'. Ada yang menulis 'Cepet selesain dong tugasnya, malu ege udah ada #freeindonesia di negara lain'.

Saat aksi berlangsung, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto tidak ditutup meski massa aksi sudah di tiba di lokasi. Kendaraan masih bisa melintas dari arah Semanggi ke Slipi.

Sementara, aksi massa itupun disikapi berbeda oleh aparat kepolisian. Personel yang melakukan pengamanan tampak kompak mengenakan peci.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut, personel kepolisian yang mengenakan peci karena berteparan dengan peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, di mana petugas juga turut melaksanakan peringatan hari yang mulia itu.

"Oh iya karena tadi baru saja kami melaksanakan peringatan Maulid Nabi, jadi ini untuk lebih kita saling mengingatkan," tuturnya, kepada wartawan.

Ade mengingatkan pentingnya menjaga situasi keamanan. Hal itu bisa terwujud dengan dukungan dari seluruh pihak bukan semata-mata hanya tugas kepolisian. "Bahwa di hari yang baik ini, kita terus bersemangat menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif," imbuhnya.

Adapun, aksi mahasiswa yang menggelar demo bertajuk 'Piknik Nasional Rakyat' menyanyikan lagu 'Tobat Maksiat' milik grup band Wali di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (5/9) sore. 

Lagu itu dibawakan Komunitas Musik Fikom Unpad yang sengaja ditujukan kepada pejabat DPR RI. Mereka mendapat giliran mengisi acara dengan membawakan lagu dan bernyanyi bersama. 

"Kita nyanyi bareng-bareng ya, dan lagu pertama adalah Tobat Maksiat dari Wali," ucap sang vokalis disambut riuh tawa dan tepuk tangan massa. 

Massa demo kemudian bernyanyi bersama, diiringi gitar akustik sambil bertepuk tangan. "Cepat ucap Astaghfirullahaladzim!" seru massa bernyanyi. 

Satu massa aksi juga terlihat berdiri di depan dan berjoget sambil menunjuk-nunjuk ke arah Gedung DPR. "Tobat wooyy tobat lu DPR!" ucap massa aksi itu. 

Vito, satu mahasiswa, mengaku merasa terwakili saat menyanyikan lagu itu. Ia menilai, anggota DPR harus segera bertobat dari kebiasan mengecewakan rakyat.

"Dengerin tuh, tobat dah lu. Jangan dzalimin rakyat mulu!" ucapnya. (Tribunnews/Reza Deni/Reynas Abdila/Kompas.com/Ridho Danu Prasetyo)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.