Warga Tolak Pembangunan SPBU di Samping Sekolah Putra Batam Batuaji
Eko Setiawan September 06, 2025 03:30 AM

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam Provinsi Kepri, resahkan warga sekitar pasalnya lokasinya sangat kecil dan bersebelahan dengan pemukiman warga.

Pembangunan SPBU di samping Sekolah Putra Batam tersebut bersebelahan dengan perumahan Muka Kuning Indah II Batuaji, hal tersebut membuat warga sekitar resah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Sebelumnya pembangunan SPBU ini juga sudah dibawah dalam rapat Dengar pendapat di DPRD Kota Batam, karena warga resah atas pembangunan tersebut.

Sementara mengenai pembangunan SPBU di samping Sekolah Putra Batam Batuaji, Bagus Handoko Kepala Pertamina Cabang Batam mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan mengenai pembangunan SPBU di Batuaji.

Bagus mengatakan SPBU di Samping Sekolah Putra Batam itu bukan milik Pertamina melainkan milik swasta.

"SPBU itu warna biru, jadi izinnnya di kementerian, namun meski izin di kementerian izin dari pemerintah daerah juga tetap harus ada," katanya.

Bagus mengatakan syarat untuk mendapatkan izin Dedi kementerian tentu harus ada zin dampak lingkungan yang ditanda tangani oleh sempadan SPBU.

Selain itu harus ada izin Pendirian Bangunan Gedung (PBG) dari pemerintah Kota Batam. "Jadi kalau tidak ada izin tersebut tentu kementerian tidak akan memberikan izin untuk pendirian SPBU swasta di Batuaji," kata Bagus.

Sementara pantauan Tribun Batam di Lapangan SPBU di Samping Sekolah Putra Batam Batuaji tersebut saat ini sedang dalam pembangunan, dimana tangki minyak sudah ada beberapa unit di lokasi.

Selain itu ruang untuk kantor dan juga fasilitas lainnya saat Iki sedang dalam pembangunan.

Di tempat terpisah salah satu RT di perumahan Muka Kuning Indah Restina mengatakan sampai saat ini pihak pemilik SPBU belum pernah sosialisasi kepada warga.

"Kita tidak pernah di jumpai, bahkan pihak pengelola SPBU sudah berapa kali janji akan datang mengadakan rapat dengan warga tetapi sampai saat ini tidak ada kabar," kata Restina 

Dia juga mengatakan sebagai perangkat RT pihaknya tidak pernah diminta persetujuan atau hal lainnya sebagai sempadan dari SPBU tersebut.

Dia mengatakan yang paling dikahatirkan warga jalan keluar masuk kendaraan ke SPBU yang sedang dibangun. "Lokasinya sangat kecil, jembatan di lokasi hanya ada dua, satu jembatan perumahan satu jembatan ke sekolah. "Nanti bagaimana dengan akses warga dan akses anak sekolah," kata Restina.(Ian)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.