Program ini sudah berjalan setahun dan sejalan dengan fokus geopark pada konservasi edukasi dan pemberdayaan masyarakat

Maros (ANTARA) - Geopark Global UNESCO Maros Pangkep meluncurkan dua komik edukatif bernuansa kekayaan budaya dan ilmu pengetahuan tentang Sulawesi Selatan dengan judul Cerita Rakyat Sulawesi dan Penemuan Ilmiah Sulawesi Selatan.

"Lembaga ini resmi meluncurkan dua komik edukatif untuk masyarakat Sulsel khususnya generasi muda agar mengenal budaya dan potensi alam untuk melestarikannya," kata General Manager Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan di Kabupaten Maros, Sulsel, Sabtu.

Dia mengatakan, peluncuran buku tersebut bersama dua penulis Australia Dr Alena K Kimbrough dan Daniel A Becker yang juga sebagai ilustrator.

Menurut Dedy, penerbitan komik ini merupakan hasil program hibah dari Indonesia Australia Institute melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia yang berlangsung sejak 2024 hingga 2025.

"Jadi program ini sudah berjalan setahun dan sejalan dengan fokus geopark pada konservasi edukasi dan pemberdayaan masyarakat," jelasnya.

Latar belakang penerbitan komik ini, bukan sekedar bacaan tetapi diharapkan menjadi media atraksi budaya khususnya di sekolah-sekolah seperti halnya di Bali punya tari kecak.

Dedy berharap, cerita rakyat bisa kembali hidup dan membumi dalam bentuk pertunjukan budaya maupun yang dituangkan dalam komik.

Berkaitan dengan hal tersebut, komik ini hadir dalam dua format. Pertama, versi ilmiah yang mengulas keanekaragaman hayati flora dan fauna endemik serta geologi kawasan, termasuk geopark dengan bahasa populer.

Kedua, versi cerita rakyat menampilkan kisah-kisah lokal dari Maros seperti mengangkat legenda toakala dan bisu Daeng yang ditulis ulang oleh Lory Hendra Jaya.

Sementara dari Pangkep menampilkan cerita raja lipan dari Pulau Marasende karya Ir Djajang Andi Abbas.

Hingga saat ini sudah ada 500 eksemplar yang dibagikan di Kabupaten Maros dan Pangkep dari target distribusi sebanyak 1.000 eksemplar dengan dukungan Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan Sulsel.

Salah seorang penulis, Dr Alena yang juga adalah ilmuan paleoklimatologi mengaku tantangan dalam menyusun komik ini cukup berat karena harus memadatkan artikel yang panjang dari berbagai disiplin ilmu arkeologi, ekologi, hingga fauna endemik ke dalam format komik yang mudah dipahami.

Menurut Daniel, sepulang ke Australia akan mempresentasikan komik ini di Wollongong University serta berbagi pengalaman dengan akademisi dan kreator komik lainnya.

Harapan dari pengelola geopark maupun penulis komik ini ke depan menjadi sarana pembelajaran lintas generasi yang komik tersebut mampu menghibur dan mendorong minat baca literasi budaya dan memperkuat identitas lokal Sulsel di kancah global.