Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Indonesia Policy Institute (IPI) Karyono Wibowo menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto memperbaiki institusi Polri tanpa mengganti Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.
“Jadi, Presiden Prabowo tetap mendorong perbaikan institusi Polri tanpa harus terjebak dalam desakan pergantian atau pencopotan Kapolri," ujar Karyono dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan langkah untuk mempertahankan Listyo Sigit sebagai Kapolri saat ini dibutuhkan sebab Presiden perlu untuk menjaga stabilitas negara, terutama keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Mempertahankan Listyo Sigit sebagai Kapolri di tengah krisis sosial politik sekarang adalah langkah menjaga stabilitas," katanya.
Oleh sebab itu, dia mengatakan pencopotan Listyo Sigit sebagai Kapolri saat ini tidak relevan.
Sementara itu, terkait kasus meninggalnya pengemudi ojek daring (ojol) Affan Kurniawan oleh aparat kepolisian dalam unjuk rasa pada akhir Agustus 2025, dia memandang Listyo Sigit telah menjalankan tugas sebagai Kapolri dengan baik.
Listyo Sigit, kata dia, telah menunjukkan kepemimpinan empati tetapi tegas, hingga mendatangi keluarga Affan Kurniawan, dan meminta maaf secara terbuka
"Artinya Pak Kapolri sudah bertindak adil, empati tetapi tetap tegas dalam menghadapi insiden demonstrasi dan dampaknya.
Diketahui, organisasi masyarakat sipil menuntut 12 hal kepada pemerintah. Salah satu tuntutan tersebut adalah menuntut pergantian Listyo Sigit sebagai Kapolri sebab dinilai gagal mengubah watak represif Polri imbas kekerasan terhadap massa aksi selama unjuk rasa pada akhir Agustus 2025.