TRIBUNNEWS.COM - Pestapora 2025 bukan sekadar festival musik tahunan.
Di tahun ini, gelaran di JIExpo Kemayoran menghadirkan kejutan dan kontroversi yang membuatnya berbeda dari edisi-edisi sebelumnya.
Pestapora 2025 tampil jauh lebih berani dan penuh kejutan.
Mulai dari konsep “swap lagu” antar musisi, salat Jumat berjemaah dengan Rhoma Irama sebagai imam, hingga aksi mundur puluhan musisi akibat sponsor PT Freeport Indonesia,
Pestapora 2025 menjelma jadi panggung solidaritas, spiritualitas, dan keberanian artistik.
Di tengah kekecewaan penggemar terhadap batalnya penampilan .Feast, Keep It Real, dan lainnya, festival tetap berlangsung meriah berkat kehadiran musisi seperti Raisa, Sal Priadi, dan Iwan Fals yang memilih tetap tampil demi menghargai perjuangan penonton.
Berikut tujuh fakta yang menjadikan Pestapora tahun ini lebih dari sekadar hiburan.
Konsep “Swap Lagu” Antar Musisi
Untuk pertama kalinya, musisi saling membawakan lagu satu sama lain secara penuh, bukan sekadar kolaborasi biasa.
Contoh: Maliq & D’Essentials membawakan lagu Soneta Group, dan sebaliknya.
Konsep ini dirancang untuk mengatasi kejenuhan format festival musik dan memberi pengalaman baru bagi penonton.
Jadwal Dimulai Lebih Pagi
Pertunjukan dimulai sejak pukul 09.00 WIB, berbeda dari tahun sebelumnya yang biasanya dimulai siang atau sore.
Perubahan ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan, menyusul situasi demonstrasi di Jakarta.
Salat Jumat di Venue Festival
Untuk pertama kalinya, Pestapora menggelar salat Jumat berjemaah di lokasi acara, dengan Rhoma Irama sebagai imam.
Ini menciptakan momen spiritual yang tak biasa di tengah festival musik.
Area Anak Pecapowa Lebih Besar dan Bertema Karnival
Daycare dan playground untuk anak diperluas dan dihias dengan tema karnival, lengkap dengan popcorn dan cotton candy. Memberi ruang aman dan seru bagi keluarga yang datang bersama anak-anak.
Penampilan Spesial dan Kolaborasi Langka
Ebiet G. Ade berduet dengan Iwan Fals untuk pertama kalinya. Penampilan tribute untuk Gusti Irwan Wibowo (Gustiwiw) ditayangkan di seluruh LED area sebagai penghormatan
Kontroversi Sponsor PT Freeport Indonesia
Keterlibatan Freeport sebagai sponsor memicu aksi mundur puluhan musisi, termasuk .Feast, Hindia, dan Navicula.
Penyelenggara akhirnya memutus kerja sama secara resmi, namun dampaknya tetap terasa sepanjang festival.
Hal ini tentu saja mengecewakan penonton.
"Iya sebenernya saya ke sini pengin lihat .Feast tapi yaudah nikmatin aja karena udah beli tiketnya sih, agak kecewa tapi gapapa," ujar Roma, penonton asal Tanjung Priok.
Sementara itu, penonton lainnya tetap hadir demi merasakan keseruan festival.
"Tetap seru karena saya mengincar vibes-nya, cuma ya karena siang aja digelarnya jadi panas," ujar Shinta dari Bekasi.
Penyelenggara Pestapora menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan telah memutus kerja sama dengan PT Freeport Indonesia.
Keputusan ini diumumkan lewat pernyataan resmi di akun resmi Pestapora pada Sabtu (6/9/2025) dini hari, tepat setelah gelaran hari pertama selesai.
“Per hari ini, Sabtu tanggal 6 September 2025, Pestapora telah memutus kerjasama dengan PT Freeport Indonesia," tulis akun Pestapora dikutip Tribunnews.com, Sabtu (6/9/2025).
Belum diketahui seperti apa bentuk kerja sama antara Pestapora 2025 dengan perusahaan tambang yang selama ini dianggap merusak lingkungan Papua.
Namun, pihak Pestapora memastikan pada 6 dan 7 September, gelaran tersebut tidak lagi terafiliasi dengan PT Freeport Indonesia.
"Pestapora memastikan untuk penyelenggaraan di hari kedua, 6 September 2025, dan hari ketiga, 7 September 2025, kami sudah tidak terikat dan terafiliasi dengan PT Freeport Indonesia. Terima kasih,” jelas pihak Pestapora dalam unggahannya.
Musisi Terbelah
Para musisi yang tampil di Pestapora 2025 mempunyai sikap berbeda terkait kontroversi Freeport.
Raisa memilih tetap manggung lantaran tim sudah menyiapkan penampilan sejak lama.
"Banyak persiapannya, banyak yang udah menunggu, jadi kita tetap manggung hari ini," ungkap Raisa.
Selain Raisa, Sal Priadi juga memutuskan tetap tampil di hari ketiga Pestapora.
"Pertunjukan akan tetap terjadi, dengan alasan sederhana tapi penting; ada cerita orang-orang yang sudah beli tiket dengan usaha yang belum tentu mudah. Hal itu sangat menggerakkan aku," tulis Sal Priadi di Instagram.
Sal Priadi mengambil jalur berbeda dari banyak rekan musisi yang mundur dengan mendonasikan fee untuk krisis iklim.
Pada hari kedua, musisi yang tetap tampil antara lain Kunto Aji dan Sheila On 7.
Sementara di hari ketiga, jajaran penampil di antaranya Iwan Fals, Ari Lasso, The Rain, hingga Denny Caknan.
Sementara itu, daftar musisi yang memutuskan mundur di hari ketiga antara lain Keep It Real, .Feast, Gnarly Club, Morad, Bilal Indrajaya, The Jeblogs, Sprayer, dan Ornament.
Alasan mereka mundur karena kecewa terhadap penyelenggara yang melibatkan PT Freeport Indonesia.
"Tentang Pestapora, jelas kami patah hati dan marah. Kami baru mengetahui keterlibatan sponsor PT Freeport Indonesia di malam hari penghujung selesainya acara hari pertama, pun begitu dengan banyak penampil lainnya. Hanya hitungan jam setelah kita bisa punya harapan sedikit di tengah situasi yang memanas, kita kembali dibuat kecewa," tulis keterangan Hindia dan .Feast di Instagram.