Kawasan ini dikenal sebagai destinasi surga kuliner dan bagi investor ini menarik karena produk ini memiliki yield lebih menjanjikan dibanding aset keuangan.

Tangerang (ANTARA) - Head of Research & Consulting CBRE Anton Sitorus mengatakan kawasan Gading Serpong di Tangerang, Banten, tumbuh pesat karena memiliki yield atau nilai investasi yang terus meningkat dibandingkan aset keuntungan sehingga menarik bagi investor.

"Kawasan ini dikenal sebagai destinasi surga kuliner dan bagi investor ini menarik karena produk ini memiliki yield lebih menjanjikan dibanding aset keuangan," kata Anton dalam keterangannya di Tangerang, Senin.

Faktor lain yang menarik investor adalah kawasan Gading Serpong terintegrasi di antara pengembang besar yang saling mendukung untuk perkembangan kawasan secara pesat. Sehingga Gading Serpong dan sekitarnya sebagai pilihan investasi yang menarik. Maka itu tak heran jika pasar ruko komersial di Gading Serpong terus bertumbuh pesat.

Selain itu, fungsi area komersial di sebuah kota bukan hanya sekadar pusat bisnis, tetapi juga pendorong roda ekonomi lokal, penyedia lapangan kerja, serta fasilitas penting bagi masyarakat.

"Semakin hidup area komersial sebuah kota, semakin tinggi pula kualitas hidup penghuninya," kata dia lagi.

Pengamat tata kota Yayat Supriatna menambahkan, pertumbuhan berkelanjutan di Gading Serpong terjadi karena kombinasi antara infrastruktur yang terus diperbaharui, hadirnya hunian baru yang masif, serta area komersial yang terus hidup.

“Kota dengan captive market besar dan fasilitas yang menyeluruh seperti Paramount Gading Serpong biasanya memiliki daya tahan pertumbuhan yang lebih kuat, baik secara ekonomi maupun sosial,” katanya lagi.

Chrissandy Dave, Direktur Sales & Marketing Paramount Land menambahkan, Gading Serpong bukan hanya menjadi tempat
tinggal favorit masyarakat Jabodetabek, tetapi juga destinasi bisnis dan investasi yang menjanjikan.

Paramount Gading Serpong telah berevolusi dari kota satelit menjadi kota mandiri dengan fasilitas lengkap. Transformasi ini terlihat dari tingginya permintaan properti dan laju pertumbuhan kawasan.

Misalnya saja penjualan ruko komersil berhasil terjual habis dalam lima tahap pra-NUP, yakni tanggal 18 Juli-14 Agustus 2025, bahkan mengalami over-subscribed, karena permintaan yang jauh melampaui ketersediaan unit hingga ke tahap enam. Fenomena ini menunjukkan kuatnya minat pasar terhadap potensi komersial Gading Serpong.

"Hingga Agustus 2025, tercatat 142 bisnis baru melakukan soft maupun grand opening di Gading Serpong, di mana 81 persen atau 115 dari 142 bisnis berada di area komersial Gading Serpong. Jumlah tersebut membuktikan bahwa Paramount Gading Serpong merupakan destinasi yang tepat bagi pelaku usaha," katanya pula.