Gedung DPRD Jawa Barat Dilempari Sampah, Dedi Mulyadi Beri Tanggapan Menohok Ini
Ines Noviadzani September 08, 2025 10:34 AM

Grid.ID - Dedi Mulyadi memberikan tanggapan dirinya terkait peristiwa yang terjadi di Gedung DPRD Jawa Barat. Tampak gedung tersebut kotor parah usai dilempari sampah oleh sekelompok warga.

Aksi pelemparan sampah yang dilakukan oleh sekelompok warga di Gedung DPRD Jawa Barat pada Kamis (4/9/2025) mengundang perhatian Dedi Mulyadi. Ia mengkritik cara penyampaian warga yang kurang tepat.

"Menyampaikan pendapatnya setuju nggak apa-apa, itu kebebasan dalam berdemokrasi," ujar Dedi Mulyadi, dikutip dari Warta Kota.

Kendati setuju dengan warga yang ingin menyampaikan kritik, Dedi Mulyadi tetap menyayangkan aksi pelemparan sampah di Gedung DPRD Jawa Barat. Aksi tersebut menurutnya justru bersifat kontraproduktif.

Sebelumnya, usai terjadi kerusuhan saat demonstrasi berlangsung, area gedung DPRD Jawa Barat sudah dibersihkan. Termasuk dengan bantuan teman-teman ojol (ojek online). Namun kini area gedung kembali kotor oleh sampah-sampah yang dilemparkan oleh warga disertai bau yang menyengat.

"Gedungnya sudah dibersihkan teman-teman ojol, tiba-tiba emak, akang, teteh-teteh melempari sampah, itu enggak tepat," kata Dedi.

"Kalau mau berdemo, sampaikan pesannya secara terbuka, jangan sudah bersih kemudian baru demo, melempari sampah, nambah kerjaan lagi," tambahnya.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa demokrasi bukan hanya sekadar hak untuk melayangkan protes. Melainkan juga kewajiban untuk saling menjaga dan menghargai.

"Berdemokrasi adalah hak setiap orang, saling menghargai adalah kewajiban setiap orang," tandasnya.

Diketahui, sejumlah orang yang tergabung dalam Rakyat Anti Penggusuran menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada Kamis (4/9/2025). Aksi tersebut diwarnai dengan pelemparan bungkusan sampah ke arah gerbang gedung DPRD Jawa Barat sebagai simbol protes.

Seorang koordinator aksi, Angga menjelaskan bahwa pelemparan sampah merupakan bentuk perlawanan terhadap tindakan represif aparat keamanan pada unjuk rasa sebelumnya. Atas hal itu, pihaknya menyampaikan protes dengan tindakan tersebut.

"Kita melakukan aksi responsif atas beberapa runtutan aksi selepas turun aksi di tanggal 29 Agustus lalu. Yang mana beberapa hari setelahnya terlalu banyak represifitas aparat yang dilakukan baik itu Polri maupun TNI," ujar Angga, dikutip dari Kompas.com.

Aksi pelemparan sampah ke gedung DPRD Jawa Barat itu pun turut mengundang atensi Dedi Mulyadi. Sang gubernur menyoroti tindakan yang dianggap kurang tepat, terutama dalam menyampaikan protes atau kritikan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.