Chandler Crews (31) di Maryland, Amerika Serikat menceritakan pengalamannya menjalani operasi peninggi badan yang kontroversial. Crews lahir dengan kondisi genetik langka anchondroplasia, yang membuat pertumbuhan tulangnya terhambat.
Orang dengan kondisi ini biasanya hanya memiliki tinggi maksimal 107-142 cm. Pada kasus Crews, tinggi akhirnya mencapai 117 cm di usia 16 tahun.
Karena kondisinya itu, Crews mengaku kesulitan secara fisik melakukan aktivitas sehari-hari seperti mencuci rambut, menyetir mobil, hingga menggunakan toilet umum.
Crews pertama kali menjalani operasi pada Agustus 2010 di Rubin Institut for Advance for Orthopedic. Prosedur dilakukan dengan cara memotong tulang, lalu ditarik perlahan menggunakan bingkai eksternal agat terbentuk pertumbuhan tulang baru.
"Saya tidak ingin menunggu dunia berubah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan saya. Saya ingin mengambil kendali dan berubah demi diri saya sendiri, bukan orang lain," kenang Crews, 15 tahun setelah operasi, dikutip dari Unilad, Senin (8/9/2025).
[Gambas:Instagram]
Setelah operasi pertama, ia Crews juga menjalani beberapa operasi korektif. Beberapa di antaranya seperti meluruskan kaki yang melengkung, serta memperbaiki kesehatan tulang belakangnya.
Crews total menghabiskan biaya operasi hampir 2 juta Dollar. Untungnya, sebagian besar pengeluaran ditanggung oleh asuransi.
Tinggi badan Crews bertambah menjadi total 151 cm. Ia mengaku bahagia dengan kondisinya pada saat ini.
"Bisa berjalan mendekati seseorang dan berbicara dengan wajah sejajar adalah perubahan terbesar dalam hidup saya," kata Crews.
Selain operasi pemanjangan kaki untuk tinggi badannya, ia juga menjalani operasi pemanjangan lengan antara tahu. 2011-2013. Ia kini bisa meraih kepala bagian atasnya sehingga bisa mengikat rambut.
Ia juga bisa duduk lebih aman ketika menyetir mobil karena jarak antara tubuh dan setir menjadi lebih jauh.
"Dengan tinggi 151 cm saya masih tergolong pendek, tapi saya menyebutnya (untuk diri saya) sebagai 'pendek yang nyaman'," tambahnya.
Berkaca dari pengalaman panjangnya hidup dengan achondroplasia, Crews kini mendirikan sebuah lembaga advokasi bernama The Chandler Project. Organisasi ini bertujuan untuk membantu dan memberi harapan bagi pengudap lain, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang penelitian terbaru mengenai pengobatan farmasi maupun bedah untuk kondisi tersebut
"Ada anak-anak yang meninggal karena komplikasi achondroplasia. Ada pula orang dewasa yang meninggal karenanya. Tidak ada yang ingin membicarakan hal ini, tapi itu kenyataan. Hidup dengan achondroplasia memang sulit, tapi inilah satu-satunya hidup yang saya punya," tandasnya.