Berkunjung ke Sumatera Barat tak lengkap rasanya tanpa mencoba berinteraksi dengan warga lokal. Meski bahasa Indonesia digunakan sehari-hari, memahami bahasa Minang dasar bisa jadi kunci untuk lebih akrab, sekaligus membuat pengalaman traveling terasa lebih hangat dan autentik.
Sumatera Barat jadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang terbilang anti-mainstrem. Daya tarik dari kotanya hingga pesona alamnya nggak kalah dengan kota lain.
Maka dari itu, ada sedikit tips yang perlu traveler ketahui agar mempermudah saat punya kesempatan liburan ke sana: belajar bahasa Minang. Ya, dengan sedikit tahu dan paham bahasa Minang akan mempermudah traveler untuk berkomunikasi di sana.
Selain untuk komunikasi, juga bisa untuk memperdekat dan mempererat hubungan dengan masyarakat di sana. Jadi untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda saat melancong ke berbagai wilayah, jangan hanya menikmati pesona alamnya saja.
Menyelami sedikit tentang budaya dari kearifan lokal juga bisa membuat pengalaman wisata traveler jadi menarik, salah satunya dengan mempelajari bahasa lokalnya.
Berikut beberapa bahasa Minang dasar yang bisa digunakan traveler saat di Sumatera Barat.
1. Baa kaba?
Nah ini biasa dijumpai saat bertemu dengan seseorang, baa punya arti bagaimana dan kaba artinya kabar. Jadi artinya bisa seperti 'apa kabar?'.
2. Rancak bana
Ungkapan ini merupakan kekaguman terhadap sesuatu, ranca artinya bagus/indah/cantik dan bana punya arti sekali atau banget. Jadi ranca bana artinya bagus sekali atau indah sekali.
3. Lamak bana
Jika ranca bana adalah ungkapan kekaguman, lamak bana ini ungkapan yang menyatakan kenikmatan. Lamak artinya enak atau nikmat, jadi lamak bana ini ungkapan 'enak sekali'.
4. Tambuah ciek
Kalimat ini sering mungkin sering terdengar, tambuah ciek adalah ungkapan untuk menambah atau meminta sesuatu lagi. Misalkan, 'tambuah ciek uda' artinya 'tambah satu lagi uda'.
5. Onde mande
Onde mande biasa dipakai masyarakat Minang kala situasi terkejut, baik positif atau negatif. Sebagai contoh misalnya saat menikmati masakan, 'onde mande, lamak bana!' yang artinya 'ya ampun, enak sekali masakan ini'.