TRIBUNNEWS.COM - Salah satu warisan yang ditinggalkan Shin Tae-yong kepada Timnas Indonesia diprediksi bakal menghilang seiring berjalannya waktu, karena Patrick Kluivert selaku pelatih mulai mematenkan skema anyarnya.
Jika menyinggung warisan Shin Tae-yong selama 5 tahun menangani Timnas Indonesia di berbagai level usia.
Ada banyak warisan yang ditinggalkan Shin Tae-yong, salah satunya formasi dengan skema 3 bek andalannya.
Pada awal kedatangannya, Shin Tae-yong diketahui lebih sering menerapkan skema 4-3-3 di Timnas Indonesia.
Namun seiring berjalannya waktu, Shin Tae-yong tampaknya mulai menyadari jika skema tersebut kurang optimal.
Terutama jika Timnas Indonesia menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat dan kalah dalam penguasaan bola.
Percobaan Shin Tae-yong mulai menerapkan formasi baru dimulai saat Garuda bermain di Kualifikasi Piala Asia 2023 yang diketahui hasilnya positif, terbukti Timnas Indonesia lolos dari babak tersebut dan berlaga di putaran final.
STY yang awalnya hobi menerapkan formasi 4-3-3, mulai mematenkan skema barunya di Timnas Indonesia pada momen Kualifikasi Piala Asia 2023 saat bertemu Kuwait, Yordania hingga China Taipei.
Dan formasi dengan skema 3 bek menjadi pilihan yang akhirnya dipatenkan Shin Tae-yong di skuad Garuda.
Keunggulan formasi skema 3 bek yang lebih memberikan keseimbangan antara bertahan dan menyerang seakan dilihat Shin Tae-yong cocok dengan kualitas dan komposisi skuad Timnas Indonesia yang ia miliki.
Sebelum dipecat dari jabatan sebagai pelatih, Shin Tae-yong sempat menciptakan komposisi ideal lini pertahanan Timnas Indonesia.
Dan komposisi ideal lini belakang Timnas Indonesia yang dibentuk Shin Tae-yong ialah trio Rizky Ridho (RCB), Jay Idzes (CB) dan Justin Hubner (LCB).
Ketika bermain bersama, keberadaan trio tersebut seakan memperbesar peluang Garuda meraih hasil positif.
Kombinasi antara Ridho, Jay dan Hubner yang sudah saling memahami satu sama lain membuat kombinasi ketiganya terasa sempurna.
Lini pertahanan Timnas Indonesia pun tampak solid, trengginas dan tidak mudah ditembus oleh tim lawan.
Sejak pertama kalinya mulai diduetkan Shin Tae-yong tepat ketika Timnas Indonesia melawan Vietnam di ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret tahun lalu.
Kualitas lini belakang Timnas Indonesia setiap kali ditempati Ridho, Jay dan Hubner cukup solid.
Statistik menunjukkan bahwa ketika ketiganya bermain bersama sejak menit pertama, maka peluang Timnas Indonesia kebobolan atau meraih hasil buruk mendadak menipis.
Tercatat selama delapan kali ketiga pemain tersebut menjadi starter dan bermain bersama sejak menit awal.
Lini pertahanan Timnas Indonesia mampu mencatatkan enam kemenangan dan mengukir 7 cleansheet.
Enam kemenangan tersebut diraih saat Timnas Indonesia mengalahkan Vietnam (0-3, 1-0), Filipina (2-0), Arab Saudi (2-0), Bahrain (1-0), dan China (1-0).
Lalu, satu ukiran cleansheet lain yang ditorehkan ketika ketiganya menjadi starter melawan Australia (0-0).
Satu-satunya kekalahan yang diderita Timnas Indonesia ketika Ridho, Jay dan Hubner bermain bersama yakni dipecundangi Jepang (0-4) di ronde ketiga.
Melihat catatan impresif tersebut, skema tiga bek seakan menjadi warisan Shin Tae-yong setelah tidak lagi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Hanya saja, kini warisan tersebut tampaknya bakal perlahan menghilang, setelah skema baru mulai dipatenkan Timnas Indonesia era Patrick Kluivert.
Timnas Indonesia yang biasanya menerapkan skema tiga bek, akan kembali bermain dengan formasi 4 bek.
Hal itupun sudah terlihat pada beberapa laga Timnas Indonesia, terutama sejak Garuda ditangani Kluivert.
Teranyar, Kluivert mencoba formasi skema 4 bek tersebut saat Timnas Indonesia melawan China Taipei yang kekuatannya jauh di bawah Garuda.
Kedepannya, Timnas Indonesia era Kluivert diyakini akan mulai mematenkan skema formasi tersebut secara perlahan kedepannya.
Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI pun secara tidak langsung mengamini sekaligus mengonfirmasi hal tersebut.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu bahkan menyebut formasi skema 4 bek perlahan diterapkan juga di Timnas Indonesia level umur termasuk U23.
Eks presiden Inter Milan itupun menganggap formasi skema 4 bek akan menjadi pondasi permainan Timnas Indonesia kedepannya.
"Ya, memang kita perlu yang namanya tadi pembangunan secara menyeluruh," ujar Erick Thohir ketika menyikapi kemenangan melawan China Taipei, dilansir Bolasport.
"Kalau kita lihat juga sekarang, formasi Tim Nasional U-23 dan senior sudah mulai bermain dengan posisi 4 bek."
"Dengan konsep penguasaan bola dan menyerang."
"Kalau pelatih diubah terus, nanti konsep pembangunan formasi ke depan berubah-berubah juga," tukasnya.
Berkaca dari pernyataan tersebut, Erick Thohir seakan mendukung penuh ambisi Kluivert yang diketahui sempat mengutarakan gaya bermain impiannya melatih Timnas Indonesia.
Sebelumnya, Kluivert juga sempat melontarkan pernyataan bahwa dirinya ingin membuat Timnas Indonesia bermain dengan gaya yang berbeda kedepannya.
"Mungkin ada sedikit gaya baru dalam permainan tim ini, ya kami ingin mencoba gaya baru, nanti juga terlihat," kata Kluivert dalam sesi konferensi pers sebelum laga melawan China Taipei, beberapa waktu lalu.
Apa yang dikatakan Kluivert pun terbukti di lapangan, yang mana ia menerapkan formasi anyar dengan skema empat bek saat mengalahkan China Taipei.
Kini, skema tersebut akan kembali diuji oleh Lebanon yang punya kekuatan jauh lebih baik dari China Taipei.
Menarik untuk melihat seperti apa gaya bermain Timnas Indonesia dengan skema 4 bek ketika bertemu lawan yang lebih kuat seperti Lebanon pada malam ini?
(Dwi Setiawan)