Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan beberapa pemimpin redaksi media nasional di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menekankan pemerintahannya ingin BUMN bersih dan bebas korupsi, sektor swasta kuat dan koperasi bangkit.
Oleh karena itu, menurut Presiden, kebijakan pemerintah saat ini melanjutkan menyasar pada perbaikan tata kelola BUMN, membuka ruang bagi sektor swasta untuk tumbuh, dan memperkuat peran dan fungsi koperasi, yaitu melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
"Swasta yang kuat silakan. UMKM yang sudah jalan monggo. BUMN yang benar kerja. Jangan jadi sumber korupsi, dan koperasi akan bangkit," kata Presiden Prabowo kepada beberapa pemimpin redaksi media nasional sebagaimana dikutip dari siaran resmi Tim Media Presiden Prabowo Subianto yang diterima di Jakarta, Selasa dini hari.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada akhir pekan lalu itu, Presiden mengatakan koperasi diarahkan untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat, khususnya mulai dari tingkat desa dan kelurahan, dengan rantai distribusi yang lebih adil dan efisien.
Presiden pun mengatakan meyakini perlu ada perubahan pandangan terhadap koperasi yang selama ini dianggap lemah.
"Jadi, menurut saya, kemarin-kemarin, ya masa lalu itu benar sekali. Koperasi dianggap sesuatu yang tidak kuat. Kita sekarang akan melancarkan suatu gerakan koperasi yang real, yang akan membangun suatu rantai produksi dari yang paling dasar, paling bawah, yaitu dari desa," kata Presiden Prabowo dalam diskusinya dengan pemimpin-pemimpin media.
Menurut Prabowo, kebangkitan koperasi merupakan kebangkitan ekonomi rakyat. "Ini saya kira akan menjadi salah satu faktor kebangkitan kita, untuk terutama menyalurkan semua kepentingan, kebutuhan rakyat dengan se-efisien mungkin, dan tanpa pemotongan-pemotongan, ataupun mark up, mark up yang berarti".
Pertemuan antara Presiden Prabowo dengan pemimpin-pemimpin media di Hambalang itu berlangsung selama beberapa jam. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo dan Staf Khusus Presiden RI Dirgayuza Setiawan turut mengikuti sesi diskusi tersebut.
Dalam diskusi, Presiden Prabowo juga membahas mengenai komitmen pemerintah membuka seluas-luasnya lapangan kerja.
“Kita mengerti masalah kesulitan mendapat lapangan kerja di tempat-tempat tertentu dan pada golongan-golongan tertentu. Tapi, kita sudah buktikan pemerintah yang saya pimpin sudah ciptakan cukup banyak lapangan kerja dan potensi lapangan kerja ke depan sangat besar,” kata Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan pemerintah juga menyiapkan skema perlindungan sosial untuk kelompok masyarakat yang paling miskin. “Kita juga sudah mengalokasikan bantalan ataupun jaringan pengaman untuk mereka yang paling susah cukup besar, saya tidak akan terlalu rinci, saudara-saudara sudah bisa cek semua nilai-nilainya itu".
Oleh karena itu, ia mengatakan yakin langkah-langkahnya saat ini didukung oleh rakyat, meskipun ada kelompok-kelompok yang berupaya menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Saya sesalkan ada pihak-pihak yang ingin menurunkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah, tapi itu kita anggap sebagai tantangan, kita akan berusaha terus-menerus komunikasi, kita menerima dialog dari mana-mana, tapi tentunya kita utamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan yang lain,” ujar Presiden.