Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah mematangkan persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat yang dijadwalkan mulai berjalan pada 30 September 2025.
“Hari ini kami melaksanakan rapat menentukan pelaksanaan Sekolah Rakyat. Dari pusat itu memberi pilihan tanggal 15, 22 dan 30 September, tapi setelah beberapa pertimbangan kita pilih 30 September,” kata Asisten I Setda Kotim Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Rihel di Sampit, Rabu.
Ia menjelaskan, secara fisik kesiapan Sekolah Rakyat di Kotim hampir 100 persen.
"Untuk operasional memang masih banyak yang harus disiapkan, apalagi mengingat jadwal operasional yang tidak lama lagi. Walaupun Sekolah Rakyat merupakan kewenangan pemerintah pusat, tetapi ada beberapa hal yang harus disiapkan daerah," ujar Rihel.
Berdasarkan kesepakatan bersama, cek kesehatan akan dilaksanakan puskesmas terdekat dari tempat tinggal calon murid. Pengecekan kesehatan dilakukan sebelum calon murid diantar ke Sekolah Rakyat.
Selanjutnya, penjemputan calon murid dijadwalkan pada 29 September. Ada dua skenario yang disiapkan untuk penjemputan, yakni kecamatan mengantarkan dan penjemputan oleh pemerintah daerah jika memang yang bersangkutan tidak mampu berangkat secara mandiri.
“Untuk penjemputan dijadwalkan pada pagi hari, jadi paling tidak siang mereka sudah sampai, sehingga paling tidak perlu disediakan konsumsi untuk para calon murid untuk makan siang dan malam. Lalu, mulai 30 September konsumsi harus disiapkan tiga kali sehari serta dua kali makanan ringan,” lanjutnya.
Ia menyampaikan pemerintah daerah juga diminta menyiapkan sejumlah tenaga kerja untuk membantu operasional Sekolah Rakyat, di antaranya wali asuh, wali asrama, petugas keamanan, tenaga tata usaha, tenaga kesehatan, operator, dan bendahara.
Data calon tenaga kerja tersebut harus dilaporkan ke Kementerian Sosial (Kemensos) selambat-lambatnya Kamis (11/9) siang untuk konfirmasi dan penetapan. Begitu pula terkait skenario penjemputan calon murid dan sebagainya.
“Mudah-mudahan tanggal 30 itu semua sudah siap, karena untuk awal itu tidak langsung masuk ke pembelajaran tapi MPLS dulu,” jelasnya.
Baca juga: Mensos: Guru bersama wali asuh dan wali asrama berperan sentral di SR