Skenario Jahat Pelaku Penghilangan Nyawa Satu Keluarga di Indramayu, Uang Rp 750 Ribu Diduga Jadi Motifnya
Ines Noviadzani September 10, 2025 08:34 PM

Grid.ID - Kasus penghilangan nyawa satu keluarga di Indramayu gegerkan publik. Terungkap dugaan motif pelaku dalam melancarkan aksi kejinya.

Kabar kematian satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat mengejutkan warga setempat. Sebab, kelima jasad korban ditemukan terkubur dalam satu liang di bawah pohon nangka halaman rumah belakang mereka pada Senin (1/9/2025).

Kelima korban tewas yaitu, H Sahroni (75), Budi (45) anak Sahroni, Euis (40) istri Budi, serta kedua anak Budi dan Euis yang berusia 6 tahun dan 8 bulan. Diketahui pelaku berinisial R dan P yang masih merupakan warga Indramayu.

Saat ini kasus masih terus didalami oleh pihak kepolisian. Sementara motif pembunuhan diduga karena perkara uang Rp 750 ribu.

Pelaku berinisial R rupanya mengaku sakit hati terhadap korban bernama Budi karena persoalan uang sewa mobil sebesar Rp 750 ribu. Diketahui, R sempat melakukan rental mobil kepada Budi.

"Sebelumnya, R ini merental mobil ke Budi dengan memberikan uang sewa Rp 750 ribu. Namun, saat akan mengambil mobil yang disewa, kendaraan itu ternyata mogok," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum polda Jawa Barat, Kombes Ade Sapari, dikutip dari Tribun Jatim.

Setelah mengetahui mobil yang disewa mogok, R pun meminta uang yang telah dibayarnya untuk kembali. Namun korban Budi menolak dengan alasan uang tersebut telah dipakai untuk belanja sembako.

Merasa kesal, R kemudian merencanakan pembunuhan. Ia mengajak tersangka P dengan mengiming-imingi sejumlah uang.

Mereka kemudian mendatangi rumah korban sambil membawa pipa besi. Aksi keji berdarah itu pun terjadi, menghilangkan lima orang nyawa yang ada di dalam rumah.

"Setelah kejadian, keduanya membawa kabur uang Rp 750 ribu, dua unit kendaraan roda empat milik korban, dan perhiasan yang digunakan bayi B. Lalu, pipa besi yang digunakan untuk membunuh dibuang ke Sungai Cimanuk," jelas Ade.

Fakta baru pun terungkap dalam kasus tersebut. Evan, mantan karyawan korban Budi mengaku sempat dijebak oleh kedua pelaku. Isu tentang dirinya yang bernarasi bahwa ia adalah pelaku sempat beredar di masyarakat.

Di tengah proses penyelidikan yang berlangsung, Evan juga sempat diamankan di Mapolres Indramayu selama kurang lebih satu pekan. Di sana ia mendapat banyak pertanyaan dari penyidik.

Isu yang menyebut dirinya sebagai pelaku didasari karena sehari sebelum mayat kelima korban ditemukan, Evan menjadi orang terakhir yang berkomunikasi dengan korban Budi. Dia diminta bantuan untuk menggadaikan mobil.

"Asal mulanya itu tentang perihal mantan bos saya, dia minta bantuan saya untuk menggadaikan mobil," jelas Evan, dikutip dari Kompas.com.

Saat itu ia tidak menaruh curiga apa pun. Setelah berhasil menggadaikan mobil, Evan lantas menghubungi nomor korban untuk memberikan uang hasil gadaian. Namun saat itu korban Budi tidak mau mengangkat telepon dan hanya mau komunikasi via chat saja.

"Saya waktu itu transfer ke Dana atas nama Budi, jumlahnya Rp 14 juta. Katanya sih uangnya buat bayar utang istrinya," ujarnya.

Hingga pada akhirnya, penemuan kelima mayat korban turut membuat Evan kaget. Ia pun menduga pelaku telah menyadap ponsel korban untuk menggadaikan mobil.

Dugaan motif pelaku dalam kasus penghilangan nyawa satu keluarga di Indramayu itu telah terkuak. Kekesalan dan sakit hati membawa pelaku melakukan aksi kejinya. Ia juga menyusun skenario jahat dan mencari kambing hitam yang bisa dicurigai sebagai pelaku.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.