Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 30 orang bergotong royong untuk membersihkan di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pascabanjir di daerah itu pada Selasa (9/9) siang.
"Sekitar 30 orang semua yang ada di Pasar Cipulir membersihkan lantai dasar pascabanjir," kata Asisten Perawatan Area 10 Perumda Pasar Jaya, Aji Prasetyo saat ditemui di Pasar Cipulir Jakarta, Rabu.
Aji mengatakan itu terdiri dari pengelola pasar, kebersihan, keamanan, pedagang hingga kuli panggul semua melakukan kerja bakti.
Adapun waktu pembersihan dilakukan pada sore hari sejak banjir mulai surut dan sejumlah toko ditutup.
"Karena kita ini di pasar, tempat mengais kita rejeki. Inilah tempat kita ini rumah kedua kita. Jadi, kita saling bertanggung jawab semua," ucapnya.
Ia menyebut, pekerjaan pembersihan dimulai dari jam 15.00-18.00 WIB dengan membersihkan lumpur yang tersisa.
Pihaknya memastikan pada pagi harinya, lantai dasar kembali dibersihkan sehingga para pedagang maupun pengunjung bisa leluasa untuk berdagang.
"Kita upayakan selalu bersih. Jadi, ketika pedagang masuk pagi, udah bersih," ucapnya.
Perumda Pasar Jaya sebagai pengelola Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, mengungkapkan banjir yang terjadi di pasar tersebut merupakan dampak dari proyek saluran air (drainase) yang belum rampung milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta.
Banjir itu sudah melanda sejak November 2024, bersamaan dengan dua proyek pembangunan saluran air milik SDA, yakni di depan persis Pasar Cipulir dan dari ITC Cipulir menuju Seskoal.
Kendati demikian, dia menegaskan banjir tersebut merupakan banjir lokal atau hanya terjadi di Cipulir saja, bukan berasal dari kali.
Dikatakan, saluran lama penahan banjir telah ditutup sejak pengerjaan saluran baru, sehingga tidak ada jalur pembuangan menuju ke kali dan air justru mengalir ke dalam pasar karena tanahnya lebih rendah.
Total pedagang di Pasar Cipulir hingga saat ini sebanyak 2.800 orang lebih.