SURYA.co.id, KEDIRI - Pemkot Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kembali melakukan monitoring harga komoditas pangan di Pasar Setono Betek secara rutin.
Pemantauan kali ini dilakukan setelah libur panjang dan akhir pekan yang biasanya memicu fluktuasi harga di pasaran.
Kepala DKPP Kota Kediri, Moh Ridwan, mengatakan kegiatan monitoring harga ini untuk memastikan harga pangan tetap terkendali sekaligus menjamin ketersediaan pasokan bagi masyarakat.
"Kami lakukan pemantauan setelah libur panjang dan akhir pekan. Hasilnya, sebagian komoditas mengalami kenaikan harga, namun tidak terlalu signifikan. Stok bahan pokok juga masih aman dan dapat mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat," kata Ridwan saat dikonfirmasi, Rabu (10/9/2025).
Berdasarkan data DKPP, beberapa komoditas yang terpantau naik antara lain beras premium, minyak goreng, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, hingga aneka cabai.
Kenaikan tersebut bervariasi mulai dari puluhan hingga ratusan rupiah per kilogram.
Harga beras premium tercatat Rp15.139/kg dari sebelumnya Rp15.069/kg.
Minyak goreng curah naik menjadi Rp17.896/kg dari Rp17.846/kg.
Sementara daging sapi murni kini Rp107.778/kg dari Rp107.222/kg, daging ayam ras Rp35.111/kg dari Rp35.000/kg, dan telur ayam ras Rp26.414/kg dari Rp25.872/kg.
Selain itu, harga bawang merah meningkat menjadi Rp35.444/kg dari Rp33.873/kg.
Cabai merah besar naik menjadi Rp33.844/kg dari Rp30.578/kg, cabai merah keriting Rp37.422/kg dari Rp35.956/kg, dan cabai rawit merah Rp33.555/kg dari Rp29.222/kg.
"Dari informasi sejumlah pedagang, kenaikan ini disebabkan harga dari produsen yang sudah lebih tinggi. Untuk daging dan telur ayam, faktor kenaikan pakan terutama jagung turut memengaruhi," ungkap Ridwan.
Meski demikian, harga beras medium masih terpantau stabil. Ridwan menuturkan, adanya intervensi melalui Gerakan Pangan Murah dan program bantuan beras yang digelar beberapa waktu lalu sangat berpengaruh terhadap kestabilan harga di pasar.
"Sejak dimulai pelaksanaan program bantuan beras yang kemudian disambung dengan Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar Murni, harga beras medium cenderung stabil dan bahkan berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET)," tegasnya.
Ridwan juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir dengan kondisi harga pangan.
Ia meminta warga membeli bahan pangan sesuai kebutuhan dan tidak melakukan penimbunan.
"DKPP akan terus menggencarkan gerakan pangan murah untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan. Masyarakat tidak perlu panic buying, tetap berbelanja bijak, dan stop boros pangan," ujarnya.