Gempa Megathrust Jawa Terakhir Terjadi Pada 1943, Benarkah BMKG Prediksi Akan Kembali Terjadi?
galih permadi September 10, 2025 09:30 PM

Gempa Megathrust Jawa Terakhir Terjadi Pada 1943, BMKG Prediksi Akan Kembali Terjadi di Selat Sunda

TRIBUNJATENG.COM-  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan adanya potensi terjadinya gempa megathrust berkekuatan magnitudo 8,7 berpotensi terjadi di Selat Sunda, sementara magnitudo 8,9 berpotensi terjadi di Mentawai-Siberut.


Gempa megathrust biasanya merupakan jenis gempa bumi terbesar di dunia, dengan kekuatan yang dapat mencapai 9,0 atau lebih pada skala Richter. Gempa ini juga memiliki potensi untuk menyebabkan tsunami karena pergeseran lempeng di bawah laut yang signifikan.


Catatan sejarah menunjukkan gempa megathrust dan tsunami di selatan Jawa telah terjadi sejak 1700-an. Sejak saat itu, zona megathrust di wilayah ini telah mengalami beberapa kali gempa dan tsunami. Bukti terjadinya tsunami di Selatan Jawa dapat ditemukan dalam katalog tsunami Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).


Dikutip  dari laman earthquakerscanada pada Rabu, 14 Agustus 2024, gempa bumi megathrust pernah terjadi di Chili pada tahun 1960 dengan kekuatan 9,5 SR dan di Anchorage, Alaska pada tahun 1964 berkekuatan 9,2 SR.


Dalam catatan sejarah, tercatat gempa yang bersumber di zona megathrust selatan Jawa, terjadi pada tahun 1903 (M7,9), 1921 (M7,5), 1937 (M7,2), 1981 (M7,0), 1994 (M7,6), 2006 (M7,8), 2009 (M7,3), 1780 (M8,5), 1859 (M8,5), dan 1943 (M8,1).


Sementara, beberapa kejadian gempa yang bersumber di zona megathrust Mentawai-Siberut terjadi pada tahun 1797 (M8,5), 1971 (M6,3), 1977 (M5,5), 1979 (M5,8), 2004 (M5,6 dan M6,0), 2006 (M6,0), 2007 (M6,3 dan M7,1), 2008 (M7,0), dan 2009 (M6,9 dan M7,6), 2010 (M6,0), 2014 (M5,0,), 2017 (M5,5 dan M6,2).

 


Gempa Megathrust Jawa


Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, gempa bumi Jawa Tengah 1943 terjadi pada tanggal 23 Juli pukul 21:53:09 Waktu Indonesia Barat dengan magnitudo momen 8,1 di Bantul, selatan Jawa pada masa pendudukan Jepang. 


Gempa ini dirasakan begitu kuat di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, dengan skala intensitas mercalli mencapai MMI VIII (Parah) di Bantul, MMI VII (Sangat Kuat) di Surakarta dan Semarang, MMI VI (Kuat) di Tegal dan Malang.


Sebagian besar daerah depresi Yogyakarta tertutup aluvium dan endapan vulkanik Gunung Merapi. Depresi Yogyakarta terletak di antara busur vulkanik Jawa Tengah dan Palung Jawa.


Dampak
Gempa bumi mengguncang wilayah depresi Yogyakarta di Jawa Tengah, dan dirasakan seluruh wilayah Pulau Jawa.


Sekitar 213 orang tewas dan lebih dari 3.900 orang luka-luka, lebih dari 12.600 rumah hancur.


Gempa ini menyebabkan kerusakan di Jawa Tengah dari Kabupaten Garut di barat hingga ke Surakarta di timur. Di Bantul, sekitar 31 orang tewas, 564 orang terluka dan 2.682 rumah hancur.

 

Penyebab Terjadinya Gempa Megathrust


Gempa megathrust ditandai oleh beberapa karakteristik khusus. Mereka dipicu oleh pergerakan tumbukan lempeng atau aktivitas tektonik yang menghasilkan tekanan besar di zona subduksi.


Gempa-gempa ini terjadi pada kedalaman dangkal, umumnya kurang dari 50 km di bawah permukaan laut. Kedalaman ini berkontribusi pada potensi mereka untuk memicu gempa bumi dengan magnitudo yang tinggi, sering kali mencapai skala 8 atau bahkan lebih.


Selain sebagai sumber gempa bumi yang besar, zona megathrust juga memiliki potensi untuk memicu tsunami. Pergeseran tiba-tiba di dasar laut akibat gempa dapat menciptakan gelombang besar yang bergerak cepat, mengancam pantai dan wilayah pesisir.


Meskipun para ilmuwan telah melakukan banyak penelitian dan analisis, teknologi saat ini belum mampu memprediksi dengan akurat kapan dan di mana gempa megathrust akan terjadi. Kondisi ini menambah kompleksitas dalam upaya mitigasi bencana dan menegaskan pentingnya kesiapsiagaan yang lebih baik untuk mengurangi risiko sosial, ekonomi, dan kerugian jiwa akibat dampak gempa megathrust.


(*)

 

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.