Labuan Bajo (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo Agustinus Pone menyatakan tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap empat korban hilang akibat banjir bandang di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo.

"Korban banjir bandang berjumlah delapan orang, empat korban meninggal dunia, dan empat lainnya dilaporkan hilang," katanya dihubungi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu.

Ia mengatakan hal tersebut menyusul informasi yang berkembang bahwa terdapat 10 korban dalam peristiwa banjir bandang yang terjadi pada Senin (8/9).

Para korban bencana itu, warga yang bermukim di bantaran sungai.

"Banjir itu mengancam bangunan rumah mereka dan mereka terbawa arus sungai saat banjir," ujarnya.

Tim BPBD Nagekeo bersama tim SAR telah membuka akses jalan yang tertutup material akibat hujan deras.

Namun, akses menuju Desa Sawu hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki karena terdapat jembatan penghubung ke desa tersebut yang terputus.

Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo telah menyalurkan bantuan beras kepada para korban terdampak banjir bandang dan telah disimpan di pos komando di Kecamatan Mauponggo.

"Bantuan yang telah didistribusikan adalah bantuan beras bagi para korban, tapi kami belum bisa memberikan kepada penerima manfaat karena kami perlu melakukan identifikasi karena ada warga yang bermukim di desa lain," katanya.

Ia mengatakan 18 desa tersebar di Kecamatan Mauponggo dan Nangaroro mengalami kerusakan jaringan air bersih dan listrik serta telekomunikasi.

"Sebanyak 18 desa ini sudah kami lakukan perbaikan atau pembersihan material sehingga tidak terisolasi, tinggal satu dusun dan satu desa di Kecamatan Nangaroro karena tidak bisa diakses, dan hari ini kami sudah distribusi air bersih menggunakan tiga tanki air, setelah kami identifikasi ternyata hampir semua desa alami kerusakan jaringan air minum," katanya.