Jakarta (ANTARA) - Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya mengatakan fokus utama Polri pascabencana banjir dan longsor di Bali saat ini adalah memastikan seluruh korban dapat dievakuasi dengan cepat dan aman.

"Kami bersama instansi terkait terus berupaya menyelamatkan warga terdampak, khususnya mereka yang berada di wilayah sulit dijangkau. Evakuasi korban menjadi prioritas, di samping memastikan kebutuhan dasar di pengungsian tetap terpenuhi," ujarnya lewat keterangan diterima di Jakarta, Rabu.

Hingga kini, tim gabungan masih bekerja di lapangan. Proses evakuasi warga yang tinggal di daerah rawan longsor terus dilakukan untuk mencegah korban tambahan.

Polri juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Curah hujan yang masih tinggi diperkirakan dapat menimbulkan risiko tambahan di daerah perbukitan maupun bantaran sungai.

Selain itu, masyarakat juga diminta mengikuti arahan petugas dan segera mengungsi apabila situasi dirasa membahayakan.

Dengan kerja sama lintas instansi, pemerintah mengharapkan pemulihan pasca bencana dapat berjalan lebih cepat.

Polri juga menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, memastikan situasi tetap aman dan kondusif di tengah musibah yang melanda.

Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sembilan orang meninggal dunia, dua hilang, dan 620 terdampak banjir di enam kabupaten dan kota di Provinsi Bali, Rabu.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu malam, mengatakan data jumlah korban tersebut, hasil kaji cepat penanganan darurat yang diterima hingga pukul 18.45 WIB.

"Rinciannya 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak, sebanyak sembilan orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dua orang hilang," ujarnya.

BNPB mengonfirmasi sebaran wilayah terdampak banjir, meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.