Jakarta (ANTARA) - OpenAI dikabarkan tengah mencari kemitraan dengan beberapa perusahaan teknologi di Korea Selatan seperti Samsung dan SK Hynix Inc untuk membangun infrastruktur kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI).

"Saya pikir ada banyak cara untuk bermitra dengan OpenAI dalam hal membangun infrastruktur di tingkat konstruksi pusat data fisik," ujar Kepala Strategi (CSO) di OpenAI Jason Kwon dalam konferensi pers di Seoul seperti dikutip dari laporan Kantor Berita Yonhap, di Jakarta, Rabu (10/9).

Lebih lanjut, nama Samsung dan SK Hynix disebut Jason saat membahas mengenai chip perangkat keras untuk AI.

Menurutnya kemitraan dengan kedua perusahaan teknologi asal Negeri Ginseng itu merupakan opsi yang baik.

SK Hynix dan Samsung saat ini termasuk sebagai pemimpin global di pasar memori, dengan SK Hynix khususnya mendominasi sektor memori bandwidth tinggi (HBM), komponen penting untuk komputasi AI dan pusat data.

Pernyataan Kwon muncul saat OpenAI resmi membuka kantornya di Korea di Seoul, sebagai bagian dari ekspansi global perusahaan. OpenAI Korea adalah kantor ke-12 di seluruh dunia dan yang ketiga di Asia.

Ia mengatakan Korea Selatan merupakan lokasi ideal untuk inovasi AI, mengingat besarnya jumlah peneliti, pengembang, dan kreator di sana.

"Korea telah lama dikenal sebagai pusat teknologi global. Kombinasi unik antara infrastruktur mutakhir, perusahaan inovatif, dan pengguna awal menjadikan negara ini pusat ideal untuk inovasi AI," terang Kwon.

Kwon menyoroti bahwa Korea Selatan telah menjadi salah satu pasar OpenAI yang tumbuh paling cepat, menduduki peringkat pertama di Asia dalam langganan ChatGPT.

Ia juga mengatakan OpenAI berencana untuk memperkuat kolaborasi dengan akademisi Korea, dan mencatat pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Universitas Nasional Seoul akhir minggu ini.