TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Keluarga korban dalam tragedi maut terbakarnya sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, berharap uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora.
Pasalnya, meski sudah mendapatkan perawatan intensif, bayi yang menjadi korban dalam peristiwa terbakarnya sumur minyak di Dukuh Gendono, akhirnya meninggal.
Balita AD (2), sempat dirawat selama tiga pekan di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta sejak peristiwa kebakaran tersebut, namun pada Kamis (11/9/2025) malam dikabarkan meninggal dunia.
Duka mendalam sangat dirasakan Sukrin.
Ia kehilangan dua orang yang sangat disayanginya.
Yeti (istri Sukrin) dan AD (anak Sukrin) menjadi korban meninggal dunia atas tragedi maut kebakaran sumur minyak itu.
Yeti, Istri Sukrin, meninggal dunia pada Sabtu (23/8/2025) di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta.
Meski sudah mendapatkan perawatan intensif atas luka bakar yang diderita, nyawa Yeti tidak tertolong.
Sukrin berusaha kuat, meskipun baru saja kehilangan dua orang yang ia sayangi.
Mata Sukrin, tampak berkaca-kaca menahan tangis, saat Wakil Bupati Blora Sri Setyorini mengucapkan belasungkawa.
Harapan kecil Sukrin saat ini, yakni agar bisa dibantu relokasi rumah dan pembangunan rumah untuk tempatnya tinggal.
Pasalnya, rumah Sukrin juga terdampak kebakaran sumur minyak yang terjadi itu.
Lokasi rumah Sukrin yang dekat dengan sumur minyak yang sempat terbakar itu, membuatnya trauma.
Dengan adanya relokasi rumah nanti, harapannya Sukrin bisa melanjutkan kehidupannya.
Utamanya untuk membesarkan anaknya, Nafisa Fitri Kotijah, yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Blora atas perhatian dan bantuan yang diberikan."
"Kami juga berharap adanya relokasi rumah karena lokasi rumah kami terlalu dekat dengan sumur minyak. Bahkan kami mohon bantuan pembangunan rumah sementara di tanah baru yang diberikan saudara,” kata Sukrin.
Sementara itu, Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dinas Sosial Kabupaten Blora, takziah ke rumah keluarga korban kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu tersebut, Jumat (12/9/2025).
“Atas nama pribadi, keluarga, dan Pemerintah Kabupaten Blora, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga Pak Sukrin atas musibah yang menimpa, hingga kehilangan istri dan anak tercinta. Semoga keluarga diberi ketabahan dan keikhlasan,” tutur Wabup Sri Setyorini.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Sri Setyorini bersama Baznas menyerahkan bantuan berupa uang tunai untuk meringankan beban keluarga korban.
Sementara, Dinsos P3A Kabupaten Blora, juga menyerahkan bingkisan sembako.
Selain itu, Wabup Sri Setyorini menyatakan akan berkoordinasi dengan Pemkab untuk menindaklanjuti permohonan dari Sukrin terkait relokasi dan bantuan pembangunan rumah.
Pihaknya juga menawarkan bantuan pendidikan bagi putri Sukrin yang selamat, Nafisa Fitri Kotijah, untuk bisa bersekolah di Sekolah Rakyat Kecamatan Cepu agar lebih aman.
Kejadian kebakaran sumur minyak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, terjadi Minggu (17/8/2025) siang sekitar pukul 11.30 WIB.
Dengan meninggalnya AD, total korban jiwa akibat kebakaran sumur minyak tersebut ada lima orang.
Di antaranya Tanek (60), Sureni (52), Wasini (50), Yeti (30) dan AD (2).
Sementara itu, Polres Blora juga telah menetapkan tiga tersangka atas tragedi maut kebakaran sumur minyak ilegal tersebut.
Ketiga tersangka itu, di antaranya pemilik lahan yang menjadi inisiator pengeboran, SPR (46), calon investor ST (42), serta pelaksana pengeboran HRT alias GD (45).