Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengingatkan pentingnya pendidikan yang berakar pada budaya sebagai fondasi dalam membangun Jakarta sebagai kota global.
"Dunia pendidikan di Jakarta harus terpanggil untuk mengangkat budaya dalam pendidikan itu sendiri," kata Rano saat membuka "Canisius Expo (CaniExpo) 2025" di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa kebudayaan adalah fondasi dan akar yang merekatkan bangsa serta menumbuhkan jiwa nasionalisme.
Rano mengapresiasi tema "Learning amid Disruption" yang diusung dalam "CaniExpo" kali ini. Tema tersebut relevan dengan tantangan era globalisasi, teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI).
“Kita hidup di tengah derasnya arus informasi yang belum tentu benar, distraksi gawai hingga memudarnya budaya daerah," katanya.
Karena itu, pendidikan di Jakarta harus melampaui kecerdasan akademik dengan membekali generasi muda kemampuan literasi teknologi dan berpikir kritis sekaligus menjaga akar budaya bangsa.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta juga menekankan bahwa seni dan budaya bukan sekadar hiburan atau peninggalan masa lalu, melainkan bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
Ia mencontohkan, di kota-kota besar dunia, seni dan budaya menjadi fondasi dalam membangun kreativitas, identitas dan kesejahteraan warganya.
"Jakarta pun sedang bertransformasi menjadi kota global yang berbudaya, bukan hanya lewat infrastruktur atau teknologi, tetapi juga dengan menempatkan seni dan budaya sebagai jiwa kota," kata Rano.
Dia mengapresiasi pertunjukan kolosal "Batavia Ethnica" yang dimainkan oleh 500 siswa kelas 7 dan 10. Pertunjukan itu menjadi simbol akulturasi budaya Betawi yang merepresentasikan kekuatan kebersamaan dan identitas khas Jakarta.
Selain itu, Rano mendukung penyelenggaraan "Canisius Education Fair" dan "Talent Spotting" yang memberi ruang bagi siswa untuk menemukan jalur pendidikan sekaligus mengekspresikan talenta mereka.
"Saya berharap kalian terus mengasah kemampuan akademik maupun non-akademik sambil menjaga akar budaya. Generasi muda Jakarta harus tumbuh kreatif, kritis, berkarakter dan siap membawa Jakarta menuju kota global yang berbudaya," katanya.