Data sementara, sebanyak 60 sekolah mengalami rusak berat, sedangkan 906 siswa dan 74 guru terdampak banjir
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikdasmen Gogot Suharwoto memastikan sekolah yang terdampak banjir di Provinsi Bali memperoleh bantuan.
“Kami akan memberikan bantuan berupa sarana dan perbaikan prasarana sekolah sehingga mengurangi risiko dampak banjir, pada tahun anggaran 2026,” kata Dirjen Gogot dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Dalam kunjungannya, Dirjen Gogot yang didampingi Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali I Made Alit Dwitama mengunjungi beberapa sekolah di Bali, yaitu SDN 04 Dauh Puri, SDN 12 Duh Puri, SDN 10 Paguyangan, dan SDN 11 Paguyangan serta memberikan sejumlah bantuan berupa school kit kepada murid-murid yang terdampak banjir.
“Data sementara, sebanyak 60 sekolah mengalami rusak berat, sedangkan 906 siswa dan 74 guru terdampak banjir,” katanya.
Ia menambahkan ada ribuan sekolah di Bali yang terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi pada Selasa (9/9) pukul 23:15 WITA.
Berdasarkan pemetaan data pokok pendidikan (Dapodik), lanjutnya, terdapat sebanyak 1.835 sekolah yang terdampak banjir.
Pihaknya merinci sebanyak 214 sekolah Kabupaten Badung, sebanyak 285 sekolah di Kabupaten Gianyar, sebanyak 226 sekolah di Kabupaten Jembrana, sebanyak 49 sekolah di Kabupaten Klungkung, sebanyak 113 sekolah di Kabupaten Tabanan, dan sebanyak 948 sekolah di Kota Denpasar.
Selain sekolah, musibah banjir itu juga menelan korban jiwa, dengan total sebanyak 16 jiwa, di mana 14 orang meninggal dunia dan 2 orang masih belum ditemukan.
Tak hanya itu, banjir di Bali juga mengakibatkan 562 jiwa mengungsi dari tempat tinggalnya.
Oleh karena itu, Dirjen Gogot mengimbau pemerintah daerah di Bali agar tetap menyelenggarakan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
“Layanan pendidikan harus tetap diberikan segera untuk memastikan anak-anak kita tetap belajar walaupun di kondisi pasca darurat bencana,” katanya.