TRIBUNMADURA.COM- Seorang pria mendadak mengamuk.
Pria itu baru saja membunuh ibu kandungnya.
Beruntung, warga bisa menangkapnya.
Inilah drama penangkapan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang diduga membunuh ibu kandungnya.
Dilansir dari Tribunnews, pembunuhan tersebut terjadi di Desa Kontumere, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (12/9/2025).
Korban berinisial WL. Sementara pelaku yang diketahui mengalami gangguan jiwa berinisial U.
Pelaku ditangkap tak jauh dari rumah tempat tinggal mereka di Kontumere, Sabtu (13/9/2025) pagi. Saat ini polisi menahannya di Mako Polsek Kabawo, Desa Lamaeo.
Sebelumnya, polisi terpaksa melepaskan tembakan peluru karet ke arah pelaku karena memegang sebilah parang dan bersiap melakukan penyerangan.
"Kita terpaksa lumpuhkan tadi dengan peluru karet, karena pelaku membawa parang saat ditemukan," kata Kapolsek Kabawo, Iptu Ashari saat dikonfirmasi.
Terang Ashari, pelaku melarikan diri setelah membunuh ibu kandungnya.
Pencarian terhadap pelaku, pihak Kepolisian Sektor Kabawo dibantu dengan Tim unit Buser Polres Muna.
"Sekitar 25 meter dari rumahnya, pelaku kita amankan saat duduk di deker," ungkap Ashari.
U sendiri merupakan anak ketiga korban. yang bersangkutan dikenal mengalami gangguan kejiwaan.
Polisi berencana membawa pelaku ke Kota Kendari untuk dirawat di Rumah Sakit Jiwa.
Kota Kendari ibu kota Provinsi Sultra terpisah pulau dengan Muna, sehingga harus menyeberang naik kapal.
Dari Pelabuhan Nusantara Raha ke Pelabuhan Nusantara Kendari memerlukan waktu perjalanan sekira 4 jam naik kapal feri.
"Langsung dibawa ke rumah sakit jiwa sebentar ini, Kendari," pungkasnya.
Warga jadi sasaran amuk pelaku
Setelah membunuh ibu kandungnya, U ternyata sempat menganiaya warga hingga terluka parah. Korbannya bernama La Bunia.
La Bunia kemudian menceritakan peristiwa yang dialaminya.
Saat berada di kebun, ia sedang mengemas tanaman nilamnya ke dalam karung. Tak disangka-sangka pelaku memegang parang datang menghampirinya.
"Dia datang tiba-tiba sudah di belakangku saat saya memasukan nilam dalam karung. Parang yang dipegang sudah ada darahnya," kata La Bunia.
Setelah itu pelaku langsung mengayunkan parang ke arahnya dan mengenai bagian kepala sebelah kiri.
Korban masih bisa melawan dan lolos dari maut setelah mencengkram kemaluan pelaku saat terlibat duel.
"Saat itu saya sudah berada di bawahnya saat berduel, saya tarik kemaluan pelaku yang membuatnya meninggalkan saya," kata La Bunia dalam bahasa Muna.
Namun dalam peristiwa ini, korban juga harus kehilangan daging bibir bagian bawah setelah digigit pelaku sampai putus.
"Ini digigit pelaku sampai hilang," ujarnya sembari menunjukan kondisi bibirnya.
Kemudian korban La Bunia meminta pertolongan warga, dan langsung dibawa ke Puskesmas Kabawo untuk mendapat perawatan medis.
Warga lainnya, Uding menyampaikan awal mula ibu kandung pelaku inisial WL ditemukan tewas di dalam sumur.
La Bunia berteriak meminta tolong. Warga langsung menyusuri sumber darah yang ada di jalan.
Sampai pada sumur yang terletak tak jauh dari pondok kebun milik pelaku, ditemukan seorang wanita dalam sumur yang berlumuran darah.
Setelah beberapa saat, dapat diketahui wanita tersebut ibu kandung dari pelaku sendiri dengan luka tebasan bagian leher belakang.
Kata Uding, kemungkinan pelaku membunuh terlebih dahulu ibunya lalu menghampiri korban La Bunia.
Sosok pelaku pembunuhan berinisial U mengalami gangguan jiwa merupakan anak ketiga dari korban inisial WL.