Jenewa (ANTARA) - China terus mengalami kemajuan dalam berbagai aspek daya saing talentanya dan pasti akan memiliki kumpulan talenta terbaik pada dekade berikutnya, demikian disampaikan oleh Arturo Bris, direktur Pusat Daya Saing Dunia di Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (Institute for Management Development/IMD).
Pekan lalu, IMD yang berbasis di Swiss merilis laporan Peringkat Talenta Dunia IMD 2025, yang menunjukkan bahwa peringkat China secara keseluruhan tetap stabil dan negara itu akan memiliki kumpulan talenta terbaik di dunia pada dekade berikutnya.
Dalam laporan tahunan tersebut, peringkat China tahun ini tetap berada di peringkat ke-38 dalam hal daya saing talenta. Namun, China berada di peringkat pertama dalam hal indikator kualitas pendidikan dan jumlah lulusan di bidang sains. Ada ketersediaan talenta dan kumpulan talenta yang sangat besar, ujar Bris kepada Xinhua dalam sesi wawancara virtual.
Menurut Bris, China menunjukkan peningkatan dalam faktor kesiapan, yang mengacu pada kualitas tenaga kerja, atau apakah perusahaan dapat menemukan talenta yang mereka butuhkan.
Daftar Peringkat Talenta Dunia IMD tahun ini menilai kapasitas 69 ekonomi dalam mengembangkan, menarik, dan mempertahankan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menopang pertumbuhan di tiga pilar, yakni investasi dan pengembangan, daya tarik, dan kesiapan. Pemeringkatan ini menggunakan campuran data statistik dan respons survei dari ribuan eksekutif.
Laporan tahun ini menemukan bahwa eksekutif muda di bawah usia 40 tahun, yang telah melewati dua resesi ekonomi dalam karier mereka, lebih berhati-hati dalam hal keuangan dan kurang bersedia mengambil risiko pada pergerakan internasional tanpa adanya jaminan manfaat finansial.
Hal ini menunjukkan dampak pergeseran lanskap global, baik dari segi politik maupun ekonomi, menurut para penulis laporan, yang mengaitkannya dengan "badai krisis yang sempurna", mulai dari perang di Eropa dan Timur Tengah, lonjakan inflasi, hingga kenaikan harga pangan dan energi.
"Seperti biasa, China terus bergerak maju dalam berbagai aspek daya saingnya," kata Bris tentang prospek kumpulan talenta China.
"Talenta membutuhkan waktu untuk berkembang dan dibina. Kebijakan pendidikan, misalnya, membuahkan hasil dalam satu atau dua generasi, terutama di China karena populasinya yang besar," katanya.
"Namun, bahkan dalam kasus ini, China akan tetap menjadi satu dari 10 negara paling kompetitif di dunia. China juga pasti akan memiliki kumpulan talenta terbaik pada dekade berikutnya," ujar Bris
IMD bekerja sama dengan lebih dari 19.000 eksekutif dari 120 lebih negara dan kawasan. Dalam daftar peringkat tahun ini, Swiss mempertahankan posisi pertama, Luksemburg kembali menduduki posisi kedua, dan Islandia naik dari posisi keenam ke posisi ketiga.