SURYA.CO.ID, NGANJUK - Rutan Kelas IIB Nganjuk terus berupaya mencegah potensi penyelundupan ponsel hingga narkoba. Upaya yang dilaksanakan adalah dengan mulai menyediakan warung telepon khusus (wartelsus) hingga pengawasan ketat.
Kepala Rutan (Karutan) Kelas IIB Nganjuk, Arief Budi Prasetya mengatakan, terdapat 12 wartelsus yang disediakan. Menurut Arief, hal itu merupakan langkah dalam menanggulangi masuknya ponsel ke dalam rutan.
Termasuk pula sebuah bentuk peningkatan pelayanan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) agar tetap bisa terhubung dengan keluarga.
"Rinciannya, dua wartelsus untuk WBP perempuan dan 10 untuk WBP pria. Dalam penyediaan wartelsus kami bekerjasama dengan pihak ketiga," kata Arief kepada SURYA, Senin (15/9/2025).
Arief menjelaskan, layanan wartelsus dibuka setiap hari, dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Setiap WBP yang memanfaatkan wartelsus diberi waktu 10 atau 15 menit, bergantung antrean.
Rutan Nganjuk dihuni 449 WBP, terdiri dari WBP pria 428 orang dan wanita 21 orang. Terbanyak merupakan WBP dengan kasus narkoba.
"Di wartelsus WBP bisa telepon serta video call. Petugas memantau WBP ketika menggunakan wartelsus. Bahkan menganalisis data panggilan jika diperlukan atau ada yang dicurigai," jelasnya.
Ia menyatakan, terkait ikhtiar dalam menangkal penyelundupan narkoba, pihaknya meniadakan penitipan barang makanan dari pengunjung.
Kebijakan ini menyusul terjadinya penyelundupan 100 pil double L yang telah bercampur dengan olahan perkedel ke lapas. Peniadaan penitipan barang makanan telah berlaku sejak pertengahan Juli.
"Setiap pengunjung yang menjenguk WBP dicek petugas secara menyeluruh. Lalu setiap pekan kami melakukan razia. Razia dilaksanakan mendadak, sepekan bisa sekali bahkan lebih. Ini razia insidentil," paparnya. ****