Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Antrean panjang pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) tampak memadati Mapolresta Cirebon sejak pagi, Selasa (16/9/2025).
Lonjakan pemohon terjadi seiring pembukaan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di sejumlah instansi.
Salah satu pemohon, Jultoni, mengaku cukup terbantu dengan adanya pendaftaran online melalui aplikasi Polri Presisi.
Meski suasana ramai, ia merasa proses kali ini lebih cepat dan tertata dibandingkan beberapa tahun lalu.
“Ya saya dinas di Kota Cirebon (Dinas PUTR), tapi domisili di Kabupaten Cirebon."
"Secara umum, pelayanan pembuatan SKCK di Mapolresta Cirebon cukup bagus, apalagi sekarang menggunakan aplikasi, jadi lebih tertata,” kata Jultoni saat diwawancarai media, Selasa (16/9/2025).
Ia menuturkan, SKCK yang diurusnya digunakan untuk pemberkasan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai persyaratan PPPK paruh waktu.
“Tadi sempat ramai pagi, padat. Tapi untungnya pakai aplikasi, jadi teratur lah ibaratnya."
"Tinggal nunggu surat pencetakan. Kalau dibanding dulu, sekarang lebih baik karena dulu manual harus ngisi daftar segala macam,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Dimas (30), warga Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, yang juga mengurus SKCK untuk syarat PPPK di Dinas Pertanian.
“Ya saya bikin SKCK ada daftar online itu memudahkan kita. Saya yang datang dari Susukan jauh, cuma gara-gara ada daftar online prosesnya lebih cepat."
"Tadi saya antre dari jam 7 pagi, jam 8 langsung ngasih berkas, alhamdulillah lebih cepat walaupun harus antre,” jelas Dimas.
Dimas menambahkan, dirinya sudah bekerja sebagai honorer penyuluh di Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu selama lima tahun.
SKCK tersebut dipersiapkan untuk melamar PPPK paruh waktu di instansi yang sama.
Sementara itu, Kaur Kin Satintelkam Polresta Cirebon, Ipda Ending Wahyudin, membenarkan adanya lonjakan pemohon SKCK dalam sepekan terakhir.
“Untuk hari ini mungkin sudah hari ke-6 pembuatan SKCK yang ramai."
"Biasanya 30–50 orang per hari, sekarang bisa 300 sampai 450 orang. Paling tinggi hari Senin kemarin sampai 450 pemohon,” kata Ending.
Menurut Ending, sistem pendaftaran online membuat proses lebih cepat.
Pemohon cukup daftar melalui aplikasi Polri Super App, membawa berkas persyaratan, lalu menunggu pencetakan.
“Dengan online ini lebih cepat dibanding manual."
"Kalau manual dulu harus isi data segala macam, kalau sekarang datang tinggal dicek, langsung diprint,” ujarnya.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, antrean pemohon masih terlihat mengular hingga pintu masuk ruang SPKT.
Petugas sempat kewalahan melayani membludaknya pemohon, sehingga diberlakukan sistem pembagian waktu.
Pemohon yang datang lebih pagi langsung dilayani bergiliran, sementara yang datang menjelang siang diminta kembali setelah waktu istirahat.