Bali Diminta Serius Tangani Banjir, Jangan Korbankan Sawah dan Ruang Hijau Lagi
GH News September 16, 2025 02:09 PM
Jakarta -

Dampak banjir besar belum juga tertangani sepenuhnya, beberapa wilayah di Bali kembali diguyur hujan lebat hingga sungai meluap dan kembali digulung banjir. Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta berjanji akan segera berbenah.

Pada Senin (15/9/2025), salah satu kawasan favorit turis yakni Canggu hingga Berawa di Kuta Utara kembali terendam banjir. Mengutip detikbali, Camat Kuta Utara, I Putu Eka Parmana, mengatakan Canggu dan Berawa bahkan menjadi kawasan terparah akibat yang dilanda banjir.

Parmana mengatakan titik terparah banjir itu ada di kawasan Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara.

"Debit air besar yang di sungai, sehingga aliran yang ada di jalan khususnya di (Jalan) Sri Kayangan itu yang paling besar sampai mobil tergenang," kata Eka.

Dia menyadari selain akibat hujan, banjir itu diperparah oleh perubahan fungsi lahan, dari area hijau menjadi bangunan beton. Kondisi itu menyebabkan area resapan air mengecil.

Ya, Bali terjebak dalam investasi pariwisata dan telah melupakan penataan berbasis ekologi. Sawah yang seharusnya menjadi lumbung pangan sekaligus penyerap air berubah menjadi lapangan parkir hotel atau kolam renang pribadi. Ketika hujan deras tiba, air kesulitan untuk meresap ke dalam tanah.

Misalnya di wilayah Gang Pangdan Sari, Jalan Kebo Iwa Selatan, Denpasar Barat, yang kena imbas karena hujan deras Senin kemarin. Kata salah satu warganya, Ni Nyoman Lestari, menyebut alih fungsi lahan jadi penyebab wilayah rumahnya terkena banjir.

"Di belakang dulu ada kebun pandan wangi. Awalnya di sana tempat penampungan air. Sebulan-dua bulan lalu sudah diuruk mau dikontrakin katanya," kata Lestari.

Bukan cuma itu, sungai yang kecil juga jadi faktor lainnya. Karena dengan intensitas hujan yang besar ukuran sungai yang kecil tak mampu menampung debit air yang besar. Sehingga meluap ke wilayah masyarakat.

"Udah lama nggak pernah banjir dari tahun 2011. ini yang paling parah," ujar dia.

Potensi Banjir yang Berpotensi Terulang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir seperti saat ini di Bali bisa saja kembali terjadi di masa mendatang. BNPB pun meminta agar Pemprov Bali segera melakukan pembenahan menyeluruh.

Dikutip dari , Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam kegiatan 'Disaster Briefing' yang dilaksanakan di Jakarta, menjelaskan kemungkinan itu merujuk pada pengalaman, evaluasi, dan kajian ilmiah banjir dengan skala besar yang memiliki periode ulang tertentu.

Ia menyebut dalam keilmuan teknik sipil ada yang dikenal sebagai periode ulang banjir, bisa terjadi 50 hingga 100 tahun. Pihaknya kini tengah mengkaji potensi dari data historis beberapa tahun ke belakang.

"Tujuannya pariwisata di Bali harus pulih, tetapi jangan sampai kita lupa bahwa bencana tidak berhenti di satu kejadian. Ia akan berulang, apalagi jika faktor pemicunya tetap ada," kata Muhari.

Pemprov Janji Berbenah

Selain akan mengeluarkan Peraturan Daerah terkait perizinan alih fungsi lahan, yang tujuannya untuk memperketat, pembangunan lahan. Pemerintah Provinsi Bali juga coba dengan upaya lainnya untuk menanggulangi bencana banjir ini.

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, telah mengajukan untuk adanya operasi modifikasi cuaca kepada BNPB dan juga ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Gesofisika (BMKG). Langkah yang dilakukan tersebut merujuk pada antisipasi jangka pendek.

Selain itu, dia merencanakan upaya jangka panjang untuk menangani Banjir. Pemprov Bali berjanji melakukan proses pemulihan tutupan hutan di daerah aliran sungai (DAS). Selain itu, memastikan juga tata kelola sungai supaya tak terjadi penyumbatan atau pengecilan aliran sungai.

'Terhadap genangan yang sekarang ini, beberapa jam hujan sudah ada beberapa genangan. Kami sudah koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan gerak cepat, dengan juga bantuan pompa air kita bisa mempercepat surutnya air," kata Giri Prasta yang juga dilansir dari .

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.