TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa UNISMA yang tergabung dalam kelompok 10 Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik/ KSM-T melaksanakan program kerja pemetaan ekonomi dan pariwisata di Dewa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Pemetaan ini sebagai langkah strategis pengembangan wilayah. Melalui pemetaan, diidentifikasi struktur ekonomi lokal, sektor unggulan, dan potensi pariwisata yang mampu mendorong multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat. Integrasi ekonomi dan pariwisata dipandang sebagai langkah strategis menuju pembangunan desa yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.
Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang memiliki sumber daya alam, budaya, dan sosial yang kaya untuk dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi sekaligus destinasi pariwisata.
Desa Wringinanom memiliki lanskap alam yang asri, kekayaan budaya, serta aktivitas ekonomi masyarakat yang cukup dinamis. Namun, tanpa adanya pemetaan yang sistematis, potensi ini rawan tidak tergarap optimal. Di sinilah peran Kelompok 10 KSM-T Unisma menjadi penting. Mereka hadir sebagai agen penggerak yang menjembatani pemetaan ekonomi dan pariwisata dalam satu kerangka pembangunan wilayah yang lebih terarah.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id www.unisma.ac.id
Kelompok 10 KSM-T Unisma melaksanakan kegiatan pemetaan melalui pendekatan partisipatif dengan melibatkan pemerintah desa, pelaku UMKM, dan masyarakat.
Pemetaan dilakukan dengan beberapa langkah, wawancara dan observasi lapangan untuk mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan, pola produksi, distribusi, dan konsumsi.
Inventarisasi Potensi Wisata, dengan mencatat daya tarik wisata alam, budaya, maupun buatan, serta menilai aksesibilitas dan fasilitas pendukung.
Analisis Integrasi yaitu menelaah hubungan timbal balik antara potensi ekonomi dan pariwisata.
Hasil pemetaan menunjukkan bahwa perekonomian Desa Wringinanom bertumpu pada sektor pertanian, perdagangan lokal, dan usaha mikro. Produk unggulan seperti hasil pertanian, kerajinan tangan, dan kuliner tradisional memiliki peluang untuk diperkuat melalui jaringan distribusi yang lebih luas, terutama bila diintegrasikan dengan aktivitas pariwisata.
Desa Wringinanom memiliki daya tarik berupa pemandangan alam, situs budaya, dan kegiatan komunitas berbasis kearifan lokal. Meski demikian, pengembangan wisata masih menghadapi keterbatasan infrastruktur, promosi, serta kelembagaan pengelolaan.
Keterkaitan ekonomi dan pariwisata membuka ruang terciptanya multiplier effect. Misalnya, meningkatnya kunjungan wisatawan akan mendorong permintaan produk lokal, membuka lapangan kerja baru, dan menguatkan UMKM. Sebaliknya, kekuatan ekonomi desa yang kokoh menyediakan pondasi bagi keberlanjutan pariwisata melalui ketersediaan produk dan layanan lokal.
Sebagai pelaku penggerak, Kelompok 10 KSM-T Unisma tidak hanya melakukan pemetaan, tetapi juga memfasilitasi diskusi partisipatif dengan warga dan perangkat desa. Mereka mendorong lahirnya strategi pembangunan berbasis data, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya integrasi ekonomi dan pariwisata. Kehadiran mereka memperlihatkan peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan desa melalui transfer ilmu, pendampingan, dan pemberdayaan masyarakat.
Pemetaan ekonomi dan pariwisata di Desa Wringinanom menunjukkan potensi besar untuk dikembangkan secara sinergis. Integrasi kedua aspek ini dapat menjadi strategi pengembangan wilayah yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Peran Kelompok 10 KSM-T Unisma sebagai inisiator dan fasilitator menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi akademisi dan masyarakat desa dapat menghasilkan arah pembangunan yang lebih terarah dan adaptif terhadap dinamika global.
Hasil pemetaan ini dapat dijadikan dasar kebijakan bagi pemerintah desa dalam merumuskan program pembangunan. Selain itu pemetaan juga menjadi rujukan masyarakat dalam mengembangkan UMKM dan usaha pariwisata. Dalam lingkup yang lebih luas, hasil dari pemetaan bisa menjadi acuan bagi investor dalam melihat peluang pengembangan ekonomi desa. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id www.unisma.ac.id
*) Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 10 Universitas Islam Malang (UNISMA)