Seorang mahasiswi memanfaatkan dana bantuan sebesar Rp 300 ribu untuk membangun bisnis. Ia membuat bisnis kue batik rumahan yang terjual habis dalam sehari.
Beberapa orang yang mendapat dana bantuan tidak langsung membelanjakan uang tersebut begitu saja. Namun sebagian justru memanfaatkan dana tersebut sebagai modal usaha yang mampu memberikan keuntungan lebih besar, seperti yang dilakukan oleh mahasiswi ini.
Di Malaysia ada program SARA (Sumbangan Asas Rahmah) yang diberikan kepada semua warga Malaysia berusia 18 tahun ke atas. Dana tersebut dianjurkan untuk dipakai belanja 14 kategori barang kebutuhan pokok, seperti telur, beras, minuman, barang kebersihan rumah, dan lain sebagainya di supermarket pilihan.
Namun apa yang dilakukan oleh mahasiswi Malaysia ini berbeda. Bukannya langsung membelanjakan uang tersebut, mahasiswi ini justru memanfaatkannya sebagai modal usaha.
Seperti warga malaysia lainnya, mahasiswi ini juga mendapat bantuan dana sebesar RM 100 atau sekitar Rp 389.203. Namun, dana tersebut ia jadikan modal untuk membangun bisnis makanan kue batik.
Hal ini diceritakan oleh ibunya melalui unggahan di Threads @farraheeda. Dalam unggahan tersebut ibunya menunjukkan kegiatan ketika anaknya sedang membeli keperluan baking.
Menurut Farra, saat libur semester anaknya memang senang mengambil pesanan tiramisu dan brownies. Dengan adanya bantuan dana program SARA, anak Farra pun bisa menggunakannya untuk belanja bahan membuat kue batik.
![]() |
Uang Rp 300 ribuan itu dipakai oleh anak Farra untuk membeli Milo, biskuit Marie Regal, dan susu, lapor says.my pada Senin, (8/9/2025).
Siapa sangka usaha kue batik itu menjadi viral. Bahkan menurut Farra, jualan kue anaknya ludes hanya dalam satu hari. Uang yang tadinya dipakai untuk modal belanja dengan cepat berkembang sebagai bisnis kecil tetapi stabil.
"Alhamdullilah sudah habis bahkan sebelum saya memberi bantuan apapun," jelas Farra.
Unggahan tersebut menarik perhatian banyak orang. Tidak sedikit yang memuji mahasiswi tersebut karena bisa memanfaatkan dana tersebut dengan sangat baik.
Seorang netizen berkomentar, "Ini sangat baik dan brilian. Terkadang orang tidak punya modal untuk memulai. Awal yang baik. Jika terjual, keuntungannya dapat digunakan untuk membeli lebih banyak persediaan. Jika tidak berhasil, itu tidak terlalu menyakitkan karena modalnya gratis."
![]() |
"Wow, sangat pintar. Benar-benar waktu yang tepat untuk memulai sebuah bisnis," ujar netizen lain.
"Dengan mental dan mindset yang tepat, dia (mahasiswi) suatu saat akan menjadi enterpreuner yang sukses," ujar netizen lain.
Seorang ibu rumah tangga bernama Nursyafiqah di Malaysia juga pernah melakukan hal serupa. Ia memanfaatkan dana SARA milik suaminya untuk membangun bisnis kue. Sebanyak RM 30 atau Rp 116.760 dipakai membeli tepung dan gula. Bahan tersebut digunakan untuk membuat kue cucur badak, popia, hingga apom.
Dengan modal Rp 100 ribu, ibu rumah tangga ini berhasil mendapat keuntungan RM 50 (Rp 194.601) sampai RM 80 (Rp 311.362) setiap minggunya. Meskipun tidak seberapa, keuntungan tersebut dapat ia gunakan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari.