Grid.ID - Ikrar talak perceraian Pratama Arhan dan Azizah Salsha akan dibacakan pada akhir September. Apakah Arhan dan Azizah akan hadir langsung di Pengadilan Agama?
Rumah tangga Pratama Arhan dan Azizah Salsha hampir menuju akhir. Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa resmi menetapkan tanggal sidang pengucapan ikrar talak dalam proses perceraian pesepak tersebut.
Agenda penting yang akan mengesahkan perpisahan pasangan ini dijadwalkan berlangsung pada Senin, 29 September 2025. Penjadwalan tersebut diputuskan usai putusan cerai keduanya berkekuatan hukum tetap atau inkracht.
Hal ini terjadi karena baik Arhan maupun Azizah tidak mengajukan banding. Durasi maksismal banding adalah selama tenggat 14 hari usai putusan.
"Hari ini (putusan) berkekuatan hukum tetapnya. Kemudian, sudah ditetapkan untuk sidang ikrarnya," kata Humas PA Tigaraksa, M. Sholahudin, saat ditemui di kantornya, Selasa (16/9/2025).
"Tadi sudah ditetapkan pada tanggal hari Senin, 29 September 2025," imbuh Sholahudin.
Terkait kewajiban hadirnya Pratama Arhan, Sholahudin menjelaskan bahwa kehadiran tergantung keputusan pihak pemohon. Pihak pengadilan sudah melaksanakan tugas dengan mengirimkan panggilan resmi.
"Kalau itu kan haknya dia. Karena kita sudah, kewajiban kita memanggil. Adapun datang atau tidak, itu diserahkan kembali kepada yang bersangkutan dan kuasa hukumnya," tutur Sholahudin.
Kendati demikian, jika Arhan tidak hadir, ikrar talak masih tetap dapat diucapkan oleh perwakilannya menggunakan kuasa istimewa. Menurut Sholahudin, kuasa tersebut bersifat khusus hanya untuk pengucapan ikrar talak.
"Kalau ada kuasa istimewa namanya untuk ikrar, nanti kuasanya kita teliti dulu. Majelis juga nanti akan meneliti apakah ada kuasa istimewa atau tidak untuk mengucapkan ikrar talaknya," jelasnya.
Sholahudin pun menambahkan, hingga ikrar talak benar-benar diucapkan di persidangan, status pernikahan Arhan dan Azizah masih sah secara hukum.
"Iya, sebelum pengucapan ikrar, belum jatuh talaknya," pungkasnya.
Adapun Pratama Arhan menikah dengan Azizah Salsha pada 20 Agustus 2023 di Masjid Indonesia Tokyo, Jepang. Ia kemudian mengajukan gugatan cerai pada 1 Agustus 2025 di Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang.
