Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua memberikan layanan Easy Passport bagi masyarakat di kawasan perbatasan RI-RDTL sebagai bagian dari mendekatkan pelayanan kepada masyarakat di wilayah perbatasan tersebut.

Kepala Kantor Imigrasi Atambua Putu Agus Eka Putra pada Selasa mengatakan kegiatan pelayanan Easy Passport itu digelar di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Kabupaten Malaka, bertepatan dengan peringatan HUT ke-15 Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

“Easy Passport adalah bukti nyata bahwa Imigrasi tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi turun langsung ke masyarakat. Kami ingin warga perbatasan merasa diprioritaskan dan mendapat kemudahan,” katanya.

Pelayanan paspor dilakukan secara lengkap di lokasi, mulai dari verifikasi data hingga wawancara. Dia mengatakan antusias masyarakat sangat tinggi sebab dalam sehari, sebanyak 32 warga perbatasan dilayani, terdiri atas 19 perempuan dan 13 laki-laki.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Nursetya bersama jajaran petugas Imigrasi.

Selain layanan paspor, kegiatan juga diisi dengan donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pasar murah yang melibatkan berbagai instansi, seperti RSUPP Betun dan Dinas Sosial Kabupaten Malaka.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi NTT Arvin Gumilang diwawancarai di Kupang menilai inovasi pelayanan ini menunjukkan kehadiran negara yang semakin nyata di tapal batas.

“Imigrasi menunjukkan standar baru dalam pelayanan publik. Sinergi yang terbangun di perbatasan ini membuktikan bahwa negara tidak absen, justru hadir lebih dekat,” ujarnya.

Sebelumnya Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman menegaskan bahwa inovasi di perbatasan akan terus diperkuat sebagai bagian dari reformasi birokrasi.

“Masyarakat berhak merasakan pelayanan kelas satu di mana pun mereka berada. Easy Passport adalah wujud reformasi birokrasi: sederhana, cepat, dan menyentuh langsung kebutuhan rakyat,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan pelayanan publik lintas instansi di PLBN Motamasin memberi pesan kuat bahwa wilayah perbatasan bukan lagi daerah pinggiran, melainkan garda terdepan negara.