Jakarta (ANTARA) - Puluhan pengemudi ojek daring/online (ojol) menerobos hujan deras untuk berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR untuk menyampaikan sejumlah aspirasi seperti potongan komisi di aplikasi maksimal 10 persen.
Mereka tiba di depan Gedung DPR/MPR pada Rabu sekitar pukul 13.25 WIB, saat kawasan itu diguyur hujan cukup deras.
"Kami akan terus menyuarakan suara kami, meski diguyur hujan tidak masalah," ujar seorang orator saat berorasi di depan Gedung DPR/MPR Jakarta.
Hujan cukup deras tidak menyurutkan niat para pengemudi ojol untuk menyampaikan pendapatannya di depan Gedung DPR/MPR.
Untuk tuntutan yang dibawa oleh mereka di antaranya yaitu hapus sistem slot atau aceng, potongan komisi maksimal 10 persen, segera susun UU Transportasi dan segera revisi aturan transportasi.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat menyebutkan sebanyak 6.118 personel gabungan dari TNI, Polri dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa pengemudi ojek daring (online/ojol) di Gedung DPR/MPR dan kawasan Monas itu.
"Kekuatan pasukan pengamanan aksi unjuk rasa di Jakpus sebanyak 6.118 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Menurut dia, di Jakarta Pusat terdapat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh pengemudi ojol dan sejumlah aliansi masyarakat yang berada di depan Gedung DPR/MPR RI dan kawasan Monas.
"Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga kelancaran penyampaian aspirasi publik," ujarnya.