...Melalui karya ini, saya belajar bahwa setiap foto bukan hanya sekadar gambar, melainkan sebuah cerita yang bisa menyentuh hati, membuka wawasan dan memberi makna bagi orang lain

Jakarta (ANTARA) - Dua pewarta foto LKBN Antara Bayu Pratama dan Iggoy el Fitra berhasil meraih penghargaan dalam Lomba Karya Jurnalistik, Jamkesnews Award, dan Pengelolaan Medsos Terbaik BPJS Kesehatan 2025 yang diserahkan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti di Surakarta, Rabu.

Bayu Pratama berhasil menjadi juara pertama kategori foto jurnalistik dengan karya berjudul Menerbar Sehat di Ujung Timur Indonesia.

Sementara itu, Iggoy el Fitra, pewarta foto Antara dari Sumatera Barat berhasil menjadi juara kedua dengan karya foto berjudul Misi Menjaga Kesehatan Masyarakat di Pedalaman Mentawai.

"Melalui karya ini, saya belajar bahwa setiap foto bukan hanya sekadar gambar, melainkan sebuah cerita yang bisa menyentuh hati, membuka wawasan dan memberi makna bagi orang lain,” kata Bayu.

Bayu mengatakan prestasi tersebut merupakan hasil dari proses panjang pembelajaran, kesabaran dan terus berkarya.

Karya imaji dari Bayu Pratama bercerita tentang seorang dokter bernama Liberttine Mandala Putri. Wanita berdarah Toraja berusia 29 tahun yang merupakan dokter umum di Puskesmas Bupul, sebuah fasilitas kesehatan di daerah terpencil yang berjarak sekitar 185 kilometer dari pusat kota Kabupaten Merauke, ibu kota Papua Selatan.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih itu harus menempuh jarak hingga 30 kilometer demi menjangkau rumah warga di kampung-kampung terpencil yang sulit diakses.

Dengan menunggangi sepeda motor trail hitam-ungu miliknya, ia menerjang jalan rusak dan berlumpur guna melayani warga sakit di desa terpencil yang membutuhkan bantuan sesuai dengan program pemerintah Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dilaksanakan serentak dari Sabang Sampai Merauke.

Sementara itu, imaji yang ditampilkan oleh Iggoy el Fitra juga pantas untuk mendapatkan juara kedua dari lomba tersebut. Dimana seorang dokter bernama Candra Kirana atau yang akrab disapa bidan Ilen mengobati seorang wanita yang sakit di rumahnya yang berada di pedalaman Pulau Mentawai, tepatnya Dusun Metektek, Siberut, Mentawai.

Untuk mencapai lokasi desa di pedalaman siberut, bidan Ilen harus melewati Trans Mentawai menggunakan motor atau mobil sekitar 1,5 jam. Kondisi jalan sekitar 5 kilometer rusak berat dengan jalan tanah yang bergelombang, sisanya jalan rabat beton dan kerikil. Sampai Desa Ugai, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan pompong atau sampan panjang bermesin dompeng sekitar 2 jam menyusuri sungai Sarereiket. Durasi tempuh akan bertambah saat air sungai dangkal, karena pompong akan sering kandas.

Pengabdian bidan Ilen sudah dilaksanakan selama 10 tahun terakhir. Selama di Mentawai, dia tinggal di fasilitas pondok bersalin desa (polindes) yang sudah 10 tahun ditempatinya sebagai tempat praktek sekaligus rumah tinggal.

Rangkaian Imaji dan kata dari foto story dua pewarta foto ANTARA, Bayu Pratama dan Iggoy el Fitra tersebut dapat menggambarkan citra otentik kondisi yang terjadi diakar rumput, sehingga dapat menggugah berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam upaya pemerataan akses kesehatan sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia yang harus dipenuhi.